Selasa, 23 September 2008

Pelajaran 10. ROH KUDUS 2

Ayat hafalan: Yohanes 14:16

A. Roh Kudus Menolong Orang Percaya

Keselamatan (dilahirkan kembali) adalah karya pertama dari Roh Kudus di dalam hidup kita. Kuasa untuk hidup dan pelayanan yang kudus adalah tujuan dari kehadiran Roh di dalam kita.

1. Membawa kita Kepada Keselamatan
a. Ia Memberikan Keyakinan
(Yoh 16:8-11) Suatu aspek yang penting dari pekerjaan Roh Kudus adalah meyakinkan orang-orang yang belum bertobat mengenai dosa, kebenaran dan penghakiman. Tanpa karya Roh Kudus mengenai penghukuman, kita akan tetap tidak peduli mengenai keadaan kita yang penuh dosa dan terhilang. Ia membuat kita waspada terhadap dosa, betapa kita telah jauh lebih rendah dari standar kebenaran dan penghukuman yang dahsyat yang menanti setiap pendosa.

b. Ia Menghasilkan Pertobatan Dan Kelahiran Kembali
Kelahiran kembali berarti kelahiran ulang, renovasi rohani dan pemulihan.
"Bukan karena pekerjaan baik yang telah kita lakukan, tetapi menurut kemurahan Dia yang menyelamatkan kita, dengan pembasuhan kelahiran kembali dan pembaharuan oleh Roh Kudus" (Tit 3:5).
"Dan engkau telah dihidupkan-Nya dari kematian karena pelanggaran dan dosa" (Ef 2:1).
"Rohlah yang memberikan hidup" (Yoh 6:36).

c. Ia membebaskan kita dari Kuasa Dosa dan Kematian, sehingga kita menjadi Kudus.
"Karena hukum Roh kehidupan di dalam Yesus Kristus telah membebaskan aku dari hukum dosa dan kematian" (Rm 8:12).
"Dan Rohlah yang memberikan kesaksian, karena Roh itu adalah kebenaran" (I Yoh 5:6).
"Karena ada tiga hal yang memberikan kesaksian ... Roh, dan air, dan darah; dan ketiganya adalah satu" (I Yoh 5:8).

2. Memberikan kita Kuasa Untuk Hidup Yang Kudus
a. Ia Memimpin kita Kepada Kebenaran.
"Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh kebenaran; Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarkan-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya" (Yoh 16:13).

b. Ia Mengajarkan Kepada kita Segala Sesuatu.
"Tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang dikirimkan oleh Bapa di dalam NamaKu, Ia akan mengajarkan kepadamu segala sesuatu, dan mengingatkanmu akan segala sesuatu yang telah diucapkan-Nya kepadamu" (Yoh 14:26).
"Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya, karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain, tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu - dan pengajaran-Nya itu benar, tidak berdusta - dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia" (I Yoh 2:27).

c. Ia Memberikan Hidup Kepada Tubuh Fisik kita.
"Tetapi jika Roh-Nya yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati tinggal didalammu, Ia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian akan memberikan hidup kekal kepada tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang tinggal didalammu" (Rm 8:11).
Perkataan "fana" artinya "terikat kepada kematian" dan hal ini menunjuk kepada tubuh fisik kita. Roh memberikan kehidupan. Oleh karena itu janji kitab Suci adalah: Ketika Roh diam di dalam kita, Ia akan memberikan kehidupan, kekuatan, kesehatan dan tenaga kepada tubuh kita. Hidup di dalam Roh adalah latihan untuk meningkatkan kesehatan. Hal ini akan meningkatkan kekuatan fisik kita dan rentang kehidupan kita.

d. Ia Memberikan Kepada kita Kuasa Untuk Melayani.
"Tetapi engkau akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atasmu, dan engkau akan menjadi saksiKu ..." (Kis 1:8).
Yesus menggunakan kata Yunani "dunamis" (diterjemahkan "kuasa"), yang darinya kita mendapatkan kata "dinamo". Sebuah dinamo adalah sebuah mesin yang secara terus menerus dan teratur memberikan tenaga/kuasa.
Dengan demikian kuasa Roh di dalam kita menghasilkan kuasa yang membuat kita sanggup menjadi saksi-saksi bagi Kristus. Tidak hanya kita sanggup bersaksi tentang Yesus, tetapi sesungguhnya kita menjadi kesaksian bagi Dia.

e. Ia Membuat Doa-Doa kita Berkuasa.
"Berdoalah di dalam Roh Kudus" (Yud 20).
"Dalam segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam Roh” (Ef 6:18).
"Dengan cara yang sama, Roh membantu kita di dalam kelemahan-kelemahan kita. Kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, tetapi Roh Sendirilah yang berdoa bagi kita dengan keluhan dan kata-kata yang tidak dapat dinyatakan. Dan Ia yang menyelidiki hati kita mengetahui apa yang dipikirkan oleh Roh berdoa bagi orang-orang kudus sesuai kehendak Allah" (Rm 8:26,27).

f. Ia Memberikan Inspirasi Doa dan Penyembahan Kepada Allah.
"Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara dalam bahasa-bahasa kami mengenai pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar biasa" (Kis 2:11).
"Karena kami mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah" (Kis 10:46).
"Kami yang menyembah Allah; oleh Roh Allah" (Flp 3:3)
"Biarlah engkau dipenuhi oleh Roh; berbicara satu dengan yang lain di dalam mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Ef 5:18,19).
"Allah itu adalah Roh: dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah-Nya di dalam roh dan kebenaran" (Yoh 4:24).

g. Ia Menghasilkan Buah Roh di Dalam Hidup Orang Percaya.
"Tetapi buah Roh adalah kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan tidak ada hukum yang menentang hal hal semacam ini" (Gal 5:22,23)
Buah Roh tidak dapat dihasilkan oleh manusia alami - tidak peduli bagaimana beradab dan berpendidikan dia. Sifat Allah nampak di dalam kita, hanya jika Allah Roh Kudus hidup di dalam kita yang percaya.


B. Menerima Roh Kudus

1. Kita Harus Menerima Kristus Sebagai Juru selamat.
Kualifikasi pertama yang penting menjadi calon orang yang menerima baptisan roh adalah kita harus menerima Kristus Yesus sebagai Juru Selamat kita. Jika kita adalah anak Allah, maka kita menerima karunia Roh Kudus.

2. Kita Harus Menginginkan-Nya
Syarat kedua adalah kita harus benar - benar menginginkan berkat ini. Yesus menyatakan dengan cara ini: "Barang Siapa HAUS biarlah ia datang kepadaku dan minum" (Yoh 7:37). Apakah kita haus akan Air Kehidupan? Jika demikian, kita boleh datang kepada Yesus dan minum. Sederhana sekali.
Ingatlah bahwa kita tidak perlu bekerja untuk mendapatkan berkat ini, Karena jika demikian, hal ini tidak lagi disebut "Karunia" dari Roh Kudus (Kis 2:38). Kita tidak pernah dapat bekerja atau berjasa untuk mendapatkan berkat yang indah ini, kita pun tidak harus melakukannya. Ini adalah milik kita sebagai hadiah cuma-cuma.

3. Empat Perkataan Sederhana
Saya ingin menyampaikan empat kata kecil yang sederhana yang akan memampukan kita untuk menerima berkat yang berharga ini.
Kata-kata itu adalah MENINGGALKAN, SANTAI, MENERIMA, dan MEMBERIKAN RESPON. Marilah kita memeriksa bersama-sama.
a. Meninggalkan. Paulus menulis kepada para petobat di kota Korintus: "Engkau telah meninggalkan hal -hal yang tersembunyi yang memalukan..." (II Kor 4:2).
Kata meninggalkan berasal dari kata Yunani apeipomen, berarti" memungkiri, memisahkan dan menyimpang secara total dari".
"Tetapi kita meninggalkan hal-hal tersembunyi [rahasia yang terpendam, pribadi, dari dalam]..."
"Tetapi kita telah meninggalkan hal-hal tersembunyi yang tidak jujur [memalukan atau menjijikan] ...."

Dalam keterangan tersebut diatas, penting untuk meyakinkan dari hal apa kita benar-benar telah bertobat (berbalik) dari semua dosa yang diketahui - khususnya dosa yang melibatkan penyembahan berhala, ilmu sihir, ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat dan sejenisnya.
Alkitab berkata Allah telah memberikan "... Roh Kudus ... kepada mereka yang mentaati Dia" (Kis 5:32).
Allah memerintahkan untuk meninggalkan dan terpisah benar-benar dari hal-hal yang tersembunyi, rahasia, tidak jujur, memalukan ketika kita meminta Roh-Nya yang KUDUS.

"Banyak orang percaya yang mempraktekkan ilmu sihir mengakui perbuatan mereka, dan mengambil semua buku-buku mantera dan ilmu memikat dan membakarnya dihadapan semua orang" (Kis 19:18-19). Ini adalah langkah penting pertama.
Ucapkan doa ini kepada Tuhan:"Tuhan, aku meninggalkan [sebutkan segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita yang telah kita lakukan] ilmu sihir, agama kepercayaan nenek moyang, penyembahan berhala, ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat dan sejenisnya".

b. Santai. Begitu sering orang menjadi tegang ketika tiba pada saat menerima Roh. Tidak perlu demikian. Hal ini malahan akan menghalangi kita dan tidak membantu kita.
Pertama-tama, oleh karena itu, biarlah saya menguatkan kita untuk menjadi tenang. Tenang secara fisik, hal ini akan membantu kita untuk tenang secara rohani dan emosionil.

Mengapa tidak duduk di suatu tempat dengan nyaman. Para murid sedang duduk pada hari Pentakosta (Kis 2:2). Maka ini adalah sikap Alkitabiah yang baik untuk menerima Roh. Duduk dan santai. Kita berada di tangan yang baik - tangan Yesus. Ia adalah Pembaptis Roh Kudus.

c. Menerima. Sekarang ini adalah waktu yang baik untuk meminta Yesus membaptis kita di dalam Roh. Alkitab berkata, "… Bapamu yang di Surga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Luk 11:13).

Mintalah dengan sederhana, dengan tenang dan beriman. Kita tidak perlu berteriak dan merintih. Tetapi beberapa orang mengembangkan hal ini sebagai suatu kebiasaan rohani. Yesus berada dipihak kita. Ia akan membaptis kita di dalam Roh Kudus jika kita tenang dan membiarkan Dia untuk melakukannya. Ia dapat mendengar doa kita. Ketika kita dengan tenang telah meminta Dia untuk memenuhi kita dengan Roh, dengan iman kita harus percaya bahwa Ia telah menjawab doa kita dan MENERIMA ROH DENGAN IMAN.
Ingatlah bahwa terjemahan kata roh dalam bahasa Yunaninya adalah sama dengan nafas. Mengapa tidak sekedar membuka mulut kita, mengambil nafas dalam-dalam, dan bernafas di dalam Roh Kudus ?
Inilah yang dimaksud oleh Yesus sebagai "minum" di dalam Roh. Seperti kita membuka mulut kita untuk minum air, kitapun dapat membuka mulut kita untuk minum di dalam Roh. Buka mulut kita dan mulai menghirup udara.

Ketika kita melakukan hal ini, percayalah bahwa Roh Kudus masuk ke dalam hidup kita dengan cara yang baru. Lakukan hal ini dengan iman. "Apapun juga yang kau minta, ketika engkau berdoa, percayalah bahwa engkau telah menerimanya, maka engkau akan mendapatkannya" (Mrk 11:24). Kita melakukannya dengan iman.
Ingatlah, hal ini bukanlah masalah perasaan. Kita mungkin tidak merasakan respon emosionil apapun. Hal ini adalah pengalaman rohani. Mungkin disertai atau tidak oleh perasaan. Jika ada, tenang dan nikmatilah. Jika tidak ada, jangan kuatir tentang hal ini. Emosi merupakan hal yang sangat tidak menentu dan tidak bisa dipercaya.

Hal yang penting bukanlah apa yang kita rasakan. Tetapi apa yang kita percayai. Percayalah bahwa kita telah menerima Roh. Ini adalah langkah pertama. Kemudian, "hiruplah" Roh Kudus.
Ketika kita melakukan hal ini, mulailah untuk memberikan pengucapan syukur yang penuh suka cita dan memuji Tuhan karena telah memenuhi kita dengan Roh. Biarlah hati kita mulai menjangkau Allah dengan puji-pujian, dan terus minum Roh semakin mendalam.

d. Respon. Sekarang kita sampai pada langkah ke empat respon kita terhadap Roh yang sekarang mulai memenuhi seluruh keberadaan kita.
Setelah kita menghirup, kita harus mulai menghembuskannya. Kita bernafas di dalam Roh; sekarang kita harus mulai mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan di dalam iman atas berkat-Nya. Ketika kita melakukan hal ini, jangan berbicara dalam bahasa kita sendiri. Pujilah Tuhan, tetapi percayalah bahwa Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukannya di dalam bahasa yang baru yang Roh itu akan berikan kepada kita.

Alkitab berkata: "Mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan Roh kepada mereka" (Kis 2:4). Perhatikan pertama-tama: "Mereka … mulai berbicara …" MEREKA yang melakukan pembicaraan. Ini adalah bagian kita. Sebelumnya adalah suara mereka, nada vokal mereka, bibir dan mulut MEREKA sendiri yang dipakai. Perhatikan yang kedua: "Roh memberikan kepada mereka kata-kata untuk diucapkan". Itu adalah bagian Roh. Ketika Roh melakukan bagian-Nya, kita harus memberikan RESPON dengan melakukan bagian kita.
Berbicara di dalam bahasa-bahasa roh adalah suatu mujizat. Kata-kata itu diberikan kepada kita secara supranatural oleh Roh. Hal ini tidak berarti sulit untuk dilakukan. Hal ini hanya berarti bahwa kita harus bekerja sama dengan Tuhan, dan mengucapkan apa yang diberikan oleh Roh untuk diucapkan.

Hal ini digambarkan dengan baik sekali dengan kisah Petrus berjalan diatas air. (Mat 14:29). Yesus memanggil Petrus: "Datanglah!" dan kemudian kita membaca: "Dan ketika Petrus turun dari perahu, ia berjalan di atas air ke arah Yesus".

Ketika Petrus berjalan diatas air ia tidak sadar sedang melakukan hal-hal yang supranatural. Ia berjalan seolah-olah di atas tanah yang padat saja. Mujizatnya adalah ia tidak tenggelam!
Hal ini sama dengan ketika kita mulai berbicara didalam bahasa-bahasa roh. Sama seperti Petrus memakai kaki dan otot-ototnya untuk berjalan, kita memakai lidah dan bibir kita dengan cara yang sama ketika kita berbicara. Mujizat ini tidak terjadi dalam tindakan fisik kita berbicara. Mujizat adalah didalam bahasa yang diberikan kepada kita untuk kita ucapkan. Dengan kata lain, hal ini bukanlah BAGAIMANA kita berbicara, tetapi APA yang kita ucapkan, itulah mujizat.

Berbicara adalah suatu tindakan alami, sebagaimana halnya dengan berjalan. Ketika kita mengucapkan kata-kata di dalam bahasa lain yang diberikan, bagian fisiknya sama alaminya dengan ketika kita menggunakan kuasa kita untuk berbicara. Mujizat terjadi ketika Roh Kudus memberikan kepada kita kata-kata untuk berbicara didalam bahasa yang kita tidak pernah pelajari dan mungkin tidak pernah kita dengar sebelumnya. Saya harus menekankan masalah mengenai kesenangan berbicara di dalam bahasa-bahasa roh. Ketika anak-anak menerima pengajaran ini, mereka melakukannya dengan mudah. Tetapi banyak orang tua mengalami masalah dengan hal ini. Mereka menjadikannya sukar bagi diri mereka sendiri. Mereka percaya bahwa terlalu sulit bagi mereka untuk melakukannya. Beberapa orang merasa tegang dan bukannya merasa rileks.

Banyak orang begitu bersungguh-sungguh dengan keinginan mereka bahwa hal ini bukanlah dari diri mereka sendiri tetapi dari Allah. Kitalah yang berbicara, tetapi Roh yang memberikan kata-katanya. Jangan duduk seperti kayu ukiran, menunggu Allah untuk mengambil nada vokal kita dan berbicara melalui bibir kita. Lakukan bagian kita. Perhatikan kembali Kis 2:4 "Mereka" (para murid) adalah subyek bagi kalimat tersebut. Oleh karena itu semua muridlah yang kemudian dipenuhi oleh Roh Kudus, dan mereka (para murid) yang mulai berbicara dengan bahasa-bahasa yang lain, seperti yang Roh berikan kepada mereka. "Mereka mulai berbicara".

Ketika kita mulai berbicara di dalam bahasa-bahasa roh. KITALAH yang memulainya. KITA mengucapkan kata-katanya. Tetapi Roh Kudus akan memberikannya kepada kita. Roh Kudus akan melengkapi kita dengan suara, kata-kata, frasa-frasa di dalam pikiran kita.
Hal ini akan kedengaran aneh bagi kita. Ini adalah bahasa yang kita tidak pernah dengar sebelumnya sangat mungkin bahasa malaikat atau bahasa Surga yang kedengaran berbeda dari bahasa-bahasa duniawi yang pernah kita dengar.
Ketika Roh memberikan kepada kita kata-kata ini di dalam pikiran kita, ucapkan. Ucapkan dengan berani. Jangan takut. Pada mulanya mungkin kita hanya mempunyai satu atau dua kata. Kita mungkin mendapati berulang kali mengucapkan kata-kata yang sama.

Lakukan saja itu. Kita seperti seorang bayi yang sedang belajar untuk berbicara bahasa Surga yang diberikan oleh Bapa kita di Surga. Bahkan Nabi Yesaya menjelaskan proses ini sebagai: "Karena ia berbicara dengan bibir yang tergagap dan bahasa yang lain..." (Yes 28:11). Mungkin kita mulai dengan tergagap tetapi pada akhirnya akan semakin banyak kata-kata yang keluar. Kita akan berbicara lebih baik jika kita lebih lama berlatih, sebagai mana halnya seorang anak kecil.
Ketika kita mengucapkannya dengan berani di dalam iman, Roh Kudus akan meningkatkan perbendaharaan kata kita. Aliran kata-kata akan semakin bertambah sampai sungai mulai mengalir keluar dari diri kita yang terdalam (Yoh 7:38). Tentukan, oleh karena itu, bahwa ketika kita mulai bernafas di dalam Roh Kudus, kita akan mengikutinya dengan mengucapkan pujian kepada Tuhan.

Tentukan untuk melakukan hal ini dengan suara kita sendiri, tetapi bukan dengan bahasa kita sendiri. Berharaplah Roh Kudus akan memberikan kepada kita lidah yang baru pada saat itu juga. Kemudian, dengan iman, mulai mengucapkan bahasa-bahasa yang baru.
Ucapkan dengan keras apapun yang Roh taruh di dalam pikiran kita. Kita mungkin merasakan bibir kita mulai bergetar dan merasakan bahwa mulut kita akan penuh dengan suara-suara asing. Ucapkan dengan keras. Sekali kita mengucapkannya, teruskan.

Jangan berhenti. Biarkan terus mengalir. Semakin banyak yang mengalir, kita akan merasa semakin lepas. Jangan kuatir apapun pula bunyinya; itu adalah urusan Roh Kudus. Ia akan memberikan kepada kita bahasa yang khusus yang Ia inginkan untuk kita punyai. Kemudian, Ia akan memberikan kepada kita bahasa-bahasa yang lain - karena ini adalah Karunia-karunia Bahasa roh (dalam bentuk jamak - berarti lebih dari satu). Ketika kita mulai melatih karunia-karunia, kita akan pergi dari satu bahasa ke bahasa yang lain, karena ada bermacam-macam karunia bahasa roh yang berbeda-beda (I Kor 12:10).

Sekali kita berbicara di dalam bahasa-bahasa yang lain, kita dapat menggunakan karunia itu kapanpun kita mengharapkannya. Hal ini bergantung pada keputusan dan inisiatif kita. Paulus berkata: "Jadi apakah yang harus kubuat ? AKU AKAN berdoa dengan Roh dan AKU AKAN berdoa dengan pengertian juga" (I Kor 14:15).
Apakah dengan pengertian atau dengan Roh, kita berkata-kata ketika KITA INGIN.

Latihlah kemampuan ini setiap hari dan beberapa kali setiap hari. Kapanpun kita melakukan, hal ini adakan menguatkan dan memberkati kita, karena Paulus berkata: "Mereka yang berbicara di dalam bahasa lidah membangun diri mereka sendiri..." (I Kor 14:4). Kita membangun diri kita sendiri secara rohani setiap kali kita berkata-kata dan berdoa di dalam bahasa yang baru.

Ini adalah satu Karunia Roh yang membangun orang yang menggunakannya. Semua manifestasi dari Roh adalah untuk membangun (memperbaiki) yang lain. Ia memampukan kita untuk "membangun diri kita di dalam iman kita yang paling kudus" (Yudas 20).


C. Mengapa Berbicara Di Dalam Bahasa Roh

Apakah tujuan atau keuntungan berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti seorangpun?
Berikut ini adalah daftar singkat dari beberapa keuntungan dengan Allah di dalam bahasa yang diberikan oleh Roh.
1. Merupakan Peristiwa Awal Yang Alkitabiah Yang Terus Menerus Terjadi Di Dalam Baptisan Roh Kudus.
"Dan mereka semua mulai berbicara dengan bahasa roh, seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka" (Kis 2:4).
"Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa roh dan memuliakan Allah" (Kis 10:46).
"Roh Kudus turun keatas mereka, dan mereka berbicara dengan bahasa roh dan bernubuat" (Kis 19:46).

2. Adalah Kehendak Allah Bagi kita.
Tuhan berkata (melalui Paulus): "Aku ingin supaya kamu semua berbicara dengan bahasa roh" (I Kor 14:5). Paulus juga berkata: "Aku bersyukur kepada Tuhan, Aku berbicara dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua" (I Kor 14:18).

Perhatikan penekanan yang karib ini: "Aku bersyukur kepada AllahKU..." Berbicara kepada Allah di dalam bahasa-bahasa dari Roh meningkatkan dan menguatkan kewaspadaan hubungan dan persekutuan pribadi yang karib dari seseorang dengan Allah. Paulus bersyukur kepada Allah atas:
KEMAMPUAN untuk berbicara di dalam bahasa roh, karena hal ini hanya bisa diberikan oleh Allah, melalui Roh-Nya.
HAK ISTIMEWA dari berbicara rahasia yang akrab dan suci semacam ini (I Kor 14:2).
TERSEDIANYA berkat yang kaya ini, yang kapan pun, dimana pun, dalam situasi apa pun, memampukan seseorang untuk bersekutu dengan akrab dengan Allah. Kita boleh berdoa, menyanyi dan bersyukur, memberkati Allah di dalam Roh. Dengan demikian saya menjadi tenang, disegarkan dan dibangun oleh latihan rohani ini (I Kor 14:14).

3. Merupakan Alat Terapi Mengenai Pembersihan Dan Pelepasan.
Di dalam Rm 8:26, Paulus mengatakan kepada kita bahwa salah satu kelemahan manusiawi kita adalah kita tidak selalu tahu bagaimana seharusnya kita berdoa. Kadang-kadang kita sadar bahwa kita membutuhkan bantuan dan bimbingan, tetapi kita tidak mengerti apa yang sesungguhnya salah dan bagaimana berdoa. Tetapi Roh menolong kita. Ia menyelidiki hati kita, dan menemukan di manakah kita dan apa yang keliru. Ia juga tahu apa yang "Roh pikirkan" kehendak Allah bagi kita.

Ia kemudian mulai berdoa bagi kita "sesuai dengan kehendak Allah," hal ini membuat kita menjadi harmonis dengan kehendak itu. Ia berdoa dengan keras untuk mengusir pikiran-pikiran yang kompleks, menghambat, dan negatif yang merintangi kita; dan Ia mendoakan bagi kita hal-hal mengenai tujuan Allah bagi hidup kita yang positif, berkuasa dan menguntungkan. Doa semacam ini adalah salah satu alat yang paling berkuasa untuk "memperbaharui roh di dalam pikiran kita."

4. Adalah Sumber Pembangunan Pribadi.
"Ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak dikenal membangun dirinya sendiri" (I Kor 14:4). Berasal dari kata "memperbaiki" kita mendapatkan kata "bangunan besar," atau bangunan. Oleh karena itu, memperbaiki berarti "membangun."

Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa roh, walaupun kata-kata itu mungkin adalah suatu misteri bagi intelektual manusia, kita sedang membangun diri kita sendiri secara rohani. Kita bertumbuh sedikit lebih kuat setiap kali kita melatih pelayanan ini.

5. Adalah Suatu Dunia Persekutuan Rohani Yang Akrab Dengan Allah.
"Karena ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak di kenal tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah: karena tak seorangpun yang mengerti dia; di dalam roh ia mengucapkan hal-hal rahasia" (I Kor 14:2). Tujuan utama dari latihan rohani dengan berbicara bahasa roh adalah kita tidak berbicara kepada manusia tetapi kepada Allah.

Bersekutu dengan Allah dengan cara seperti ini, kita dibebaskan dari keterbatasan dan pelarangan oleh pikiran kita yang terbatas. Kita tidak dibatasi untuk mengucapkan hanya hal-hal yang telah kita pelajari dengan intelektual kita.

kita dilepaskan untuk mengucapkan hal-hal yang dalam, yang tetap merupakan misteri bagi pikiran kita yang terbatas. Inilah kedalaman persekutuan seperti yang diucapkan Daud, "Dari kedalaman" (Mzm 42:7). Kedalaman manusia rohani kita bersekutu dengan kedalaman keberadaan Allah dan demikian sebaliknya.

6. Selalu Menyadarkan kita Mengenai Roh Kudus Yang Ada Di Dalam kita.
Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa roh, kita seketika itu juga waspada akan gerakan dan aktifitas Roh Kudus di dalam kita. Kewaspadaan kita yang paling akrab akan Roh di dalam kita ditingkatkan ketika kita bersekutu dengan Allah di dalam kata-kata yang Roh ucapkan melalui kita. Kita adalah saluran penghubung atau kendaraan yang Roh pakai untuk membawa penyembahan dan pujian kepada Bapa.

7. Membantu kita Untuk Belajar Mempercayai Allah Secara Total.
Perkembangan hidup di dalam Roh adalah suatu perjalanan dengan iman. Setiap pernyataan di dalam bahasa-bahasa roh adalah suatu tindakan iman. Ketika Allah mulai membawa kita dari kerajaan pembangunan pribadi ke dunia pembangunan Tubuh (I Kor 14:6), setiap fase yang baru adalah sebuah langkah iman yang segar.

8. Merupakan Pelepasan Emosi Yang Positif.
Baptisan di dalam Roh bukanlah suatu pengalaman emosionil; melainkan merupakan masalah rohani. Meskipun demikian, dengan jelas sekali emosi kita memberikan respon kepada pengalaman ini dan terlibat di dalamnya. Emosi kita berulang kali diatur oleh Roh dan memberikan ekspresi kepada dorongan Roh. Ini bukanlah hal yang berbahaya atau negatif. Sebaliknya, ini adalah pemberian yang sehat dan menguntungkan.

Banyak orang Kristen berusaha untuk menyangkal atau menekan emosi adalah sesuatu yang jahat dan penuh dosa. Tidak demikian halnya. Kita adalah makhluk yang beremosi. Allah menjadikan kita demikian. Agar supaya kita dapat berfungsi dengan lengkap, haruslah ada ekspresi emosi dari waktu ke waktu.

Ketika ekspresi itu dibujuk dan dikuatkan oleh Roh di dalam kita, kita dapat yakin bahwa ini adalah ekspresi emosi yang paling sehat dan terbaik yang mungkin terjadi. Hal ini akan membersihkan dan melepaskan kita. Mengekspresikan emosi akan menguatkan dan membangun. Jangan takut. Berikan kesempatan untuk mengekspresikannya. Kita akan menjadi lebih sehat dan lebih berbahagia dengan latihan semacam ini.

9. Merupakan Kesempatan Untuk "Bersyukur" Kepada Allah Yang Layak Untuk Diterima.
Pernahkan kita merasakan tidak mampu untuk menyatakan ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan dengan cara yang paling tepat? Apakah kata-kata kita tampaknya terlalu lemah untuk menyatakan segala pujian syukur yang kita rasakan dari dalam? Jika demikian inilah cara untuk memenuhinya.

Paulus berkata kita dapat "bersyukur dengan baik" (I Kor 14:17) dengan mengucapkan ucapan syukur kita kepada Allah oleh Roh, di dalam bahasa yang diberikan-Nya. Bersyukur dengan cara ini, memakai karunia-karunia roh, adalah yang paling tepat bagi segala sesuatu yang dapat manusia pikirkan atau katakan. Hal ini merobohkan keterbatasan kita dan melayani Allah di dalam Roh (Yoh 4:24).

10. Memampukan Seseorang Untuk Berdoa "Di Dalam Roh".
"Jadi apa yang harus kulakukan? Aku akan berdoa dengan Roh dan aku akan berdoa dengan pengertian juga" (I Kor 14:5).
"Tetapi Roh sendiri yang berdoa bagi kita dengan keluhan-keluhan yang tidak dapat dinyatakan. Dan Ia yang menyelidiki hati mengetahui apa yang ada di dalam pikiran Roh, karena Ia berdoa bagi orang-orang kudus menurut kehendak Allah" (Rm 8:26,27).
"Tetapi engkau, Saudara-saudara terkasih, bangunlah dirimu sendiri di atas imanmu yang paling suci, berdoalah di dalam Roh Kudus" (Yud 20).

11. Sumber Tempat Perhentian Dan Penyegaran.
"Karena dengan bibir yang gagap dan bahasa yang lain ia akan berbicara kepada umat ini. Ia berbicara kepada mereka, Inilah tempat perhentian di mana orang-orang yang lelah dapat beristirahat; dan inilah tempat penyegaran" (Yes 28:11,12).
Bersekutu dengan Allah di dalam bahasa roh adalah suatu pengalaman yang paling tenang dan menyegarkan. Tubuh dan pikiran dapat bersantai secara total. Kita tidak perlu berpikir apa yang harus diucapkan berikutnya atau bagaimana mengucapkannya. Roh mengalir melalui kita dalam persekutuan yang sempurna dengan Bapa, dan kita menerima keuntungan dari persekutuan yang indah itu. Merupakan obat penguat bagi roh, jiwa dan tubuh.

12. Suatu Pelayanan Pujian Dan Penyembahan Kepada Allah.
"...Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara di dalam bahasa-bahasa kita tentang PEKERJAAN-PEKERJAAN ALLAH YANG INDAH" (Kis 2:11).
"Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa lidah DAN MEMULIAKAN ALLAH" (Kis 10:46).
"Berbicaralah kepada satu dengan yang lain di dalam Mazmur dan pujian dan lagu-lagu rohani, [lagu-lagu yang diberikan oleh Roh], menyanyi dan membuat melodi di dalam hatimu kepada Tuhan" (Ef 5:19).
Seringkali, ketika kita berbicara dengan bahasa roh, Roh sedang menyembah, memuji dan memuliakan Allah. Roh Kudus memuliakan pekerjaan-pekerjaan Allah yang indah melalui kita. Sungguh merupakan hak istimewa dan suka cita bahwa Ia memakai bibir kita untuk mengucapkan puji-pujian semacam ini kepada Allah!

13. Termasuk Menyanyi Di Dalam Roh
"Aku akan menyanyi dengan Roh, dan aku akan menyanyi dengan pengertian juga" (I Kor 14:15). "...Lagu-lagu rohani, nyanyian dan membuat melodi di dalam hati kita bagi Tuhan" (Ef 5:19; lihat juga Kol 3:16).

14. Suatu Alat Alkitabiah Mengenai Mempertahankan Kepenuhan Roh.
"Tetapi dipenuhilah oleh Roh; Berbicaralah satu dengan yang lain di dalam Mazmur dan pujian dan lagu-lagu rohani" (Ef 5:18,19). Melayani Allah dengan bahasa-bahasa yg lain adalah suatu alat yang sah untuk menjaga hidup ini tetap penuh Roh. Oleh karena itu kita harus melakukannya berulang kali setiap hari.

15. Dengan Penafsiran, Bahasa Roh Akan Membangun Yang Lain.
"Sebab orang yang bernubuat lebih berharga daripada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga jemaat dapat dibangun” (I Kor 14:5b).

Bahasa kita secara pribadi dan bahasa ibadah kita atau bahasa doa membangun orang yang mengucapkannya. Tetapi, bahasa ini boleh menjadi berkat bagi yang lain juga jika ditafsirkan bagi mereka. Jadi orang yang berbicara di dalam bahasa roh harus berdoa juga supaya ia dapat menafsirkan, supaya orang-orang percaya yang lain dibangun juga (I Kor 14:12,13).

16. Suatu Kunci Membawa Pikiran Kristus Atas Pikiran kita (Yak 1:26, 3:1a)
Yakobus mengajarkan bahwa lidah adalah "pusat kendali" manusia. Seperti halnya dengan kemudi kapal dan kekang dimulut kuda (Yak 1:26, 3:1-18). Ketika kita menawarkan pusat kendali kita kepada Roh Kudus, Ia mulai membawa percakapan kita di bawah kendali Kristus.

Penyerahan kita kepada Roh Kudus di dalam karunia-karunia bahasa roh adalah suatu pelepasan air kehidupan yang manis, Firman Allah. Dengan memakai karunia ini secara teratur setiap hari, kita akan menemukan kekuatan untuk menolak percakapan yang negatif dan kritis yaitu apa yang oleh Yakobus disebut sebagai "air yang pahit" (Yak 3:11).

Inilah cara untuk menghasilkan pikiran Kristus di dalam kita, sehingga kita hanya mengucapkan hal-hal yang berguna untuk membangun diri kita dan pendengaran kita (Ef 4:29). Berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah memurnikan dan memperbaharui pikiran kita, yang adalah sumber percakapan dan cara hidup kita.

Tidak ada komentar: