Kamis, 25 September 2008

Pelajaran 16. RENDAH DIRI

Materi 16

RENDAH DIRI


Gambar diri adalah imajinasi yang kita miliki atas diri kita sendiri. Di dalam imajinasi tersebut terdapat gambaran tentang “SIAPAKAH KITA?” Gambar diri adalah VIDEO KLIP yang kita miliki tentang diri kita. Dari manakah imajinasi-imajinasi tersebut berasal?
1. Berasal dari apa kata orang tua (orang lain)
2. Berasal dari apa kata lingkungan kita
3. Berasal dari apa kata diri sendiri

Hal ini disebut juga self talk (pembicaraan diri sendiri). Pada saat seseorang sedang mengalami tekanan-tekanan, self talk akan muncul. Self talk adalah kata-kata dari diri sendiri yang kita katakan kepada diri kita sendiri. Misalnya : “Memang kamu goblok sih.” “Mati deh aku ….” “Nasibku memang jelek terus ….” “Tuhan tidak bisa pakai orang yang modelnya seperti saya.” “Saya tidak mungkin lagi berubah.”
Jadi gambar diri (video klip diri) kita berasal dari sumber-sumber di atas. Hal inilah yang menciptakan tipu daya (kepercayaan¬-kepercayaan yang salah) di dalam kita dan akhirnya mengontrol hidup kita.




Pengalaman Baru
Imajinasi adalah suatu kekuatan yang sangat dahsyat, yang akan terus-menerus mempengaruhi hidup kita. Imajinasi dapat menjadi berhala yang mengontrol hidup kita. Kita dikuasai dan diperbudak olehnya. Apakah jalan keluarnya? Kita harus memiliki imajinasi baru yang dari Tuhan (Mat 6:22-23).

Dari manakah imajinasi yang baru tersebut kita peroleh? Allah sendiri akan memberi pengalaman-pengalaman baru..
Hendry. T. Blackaby berkata bahwa Tuhan dapat memberi pengalaman baru melalui:
a. Alkitab
b. Situasi / kondisi
c. Doa-doa yang profetik
d. Komunitas orang percaya (komsel/keluarga).

Pelajaran 15. Emosi-Emosi yang Membunuh

• Emosi adalah hal yang paling mudah disadari oleh seseorang. Orang-orang datang kepada psikolog ataupun dokter karena perasaannya yang terganggu.
• Emosi jugalah yang menyebabkan seseorang bersikap. Sikap hati seseorang menentukan perilakunya.




• Dari manakah datangnya emosi yang tidak sehat? Emosi seseorang disebabkan oleh kepercayaan-kepercayaan yang ada dalam pikirannya. Jika kepercayaannya benar, maka ia menghasilkan emosi yang sehat, kalau kepercayaannya salah, akan menghasilkan emosi-emosi yang tidak sehat seperti: takut, kuatir, marah, iri.




• Kepercayaan yang salah hanya dapat diperbaiki dengan kebenaran.


Dua Kerajaan
Cara Iblis menghancurkan manusia adalah dengan menaruh tipu daya dalam pikirannya yang mengakibatkan ia hidup dalam emosi yang tidak sehat. Akibat emosi yang tidak sehat, adalah manusia berperilaku dosa. Maka akhirnya muncullah berbagai jenis penyakit yang mematikan.





Jadi emosi-emosi yang tidak sehat haruslah diatasi sebelum hal¬-hal tersebut akan membawa penyakit-penyakit yang mematikan.


Penyakit Yang Disebabkan Emosi Yang Tidak Sehat
• Kebencian dan iri hati dapat menyebabkan: tekanan darah tinggi, sakit kepala, penyakit jantung, tukak lambung bahkan kanker.
• Sikap yang sombong mengakibatkan penyakit mental, stroke / serangan jantung dan kematian.
• Ketakutan dan kekuatiran menyebabkan penyakit jantung, kejiwaan, panik, depresi, serangan jantung dan fobia (takut).
• Kemarahan menyebabkan: rematik (artritis), serangan jantung, gagal jantung, kanker, tekanan darah tinggi, stroke dan tukak lambung.
• Depresi juga menyebabkan kanker.


Obat Mujarab
Kerajaan Allah memberikan 3 obat mujarab yang akan menyembuhkan kita secara tuntas dalam Rm 14:17.

1. Kebenaran
Ketika kebenaran datang, tipu muslihat akan terbongkar. Kebenaran adalah seperti TERANG yang akan MENERANGI pikiran kita. Pikiran yang benar akan membawa damai sejahtera.

2. Damai Sejahtera dan Sukacita
• Damai sejahtera dan sukacita adalah obat yang paling mujarab untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit Ams 17:22.
• Orang yang memiliki damai dan banyak tertawa akan hidup lebih lama. Ilmu kedokteran membuktikan bahwa pada saat kita TERTAWA, kita melepaskan zat ENDORPHIN (sejenis Morphin) yang memberikan perasaan nyaman. Hal tersebut adalah seperti obat yang membuat tubuh kita meningkatkan daya tahannya terhadap penyakit. Sebaliknya orang yang terus membiarkan stress berkembang, akan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh yang lemah, kacau, bahkan menjadi agresif yang mengakibatkan perusakan diri (Gal 5:19-21).

Apakah Anda memiliki hidup yang sehat dan berbahagia? Milikilah obat-obat mujarab dari surga yang bernama buah Roh (Gal 5:22).

Pelajaran 14. Kesembuhan, Kekuatan dan Otoritas Kerajaan Sorga

KING’S POWER

Kuasa lain yang bekerja saat Kerajaan Surga berinvasi adalah kuasa kesembuhan. Adanya kesembuhan adalah salah satu tanda hadirnya Kerajaan Allah dalam hidup seseorang. Ke mana pun Yesus mengutus murid-murid-Nya, Ia memerintahkan mereka untuk melakukan pelayanan kesembuhan di dalam pemberitaan Kerajaan Allah Luk 9:1-2.

Pada waktu Kristus di dunia, kesembuhan dan pemberitaan Kerajaan Allah adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Hari-hari ini kesembuhan dan mujizat sangatlah jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kita hanya melihat kesembuhan Ilahi di dalam acara-acara kebaktian kebangunan rohani. Kesembuhan Ilahi dan mujizat seolah-olah hanyalah monopoli para penginjil "besar" yang berada di panggung KKR.

Banyak orang percaya tidak menyadari bahwa setiap anggota Kerajaan Allah diberi otoritas dan kekuatan untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan untuk memberitakan Injil Kerajaan. Kristus memerintahkan murid¬-murid-Nya bukan hanya pergi dan menjadikan segala bangsa murid-Nya, dan membaptiskan mereka, tetapi juga harus “Mengajarkan mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan kepada murid-murid-Nya" (Mat 28:19-20).

Salah satu tugas yang diberikan Kristus kepada ke-12 rasul-¬rasul-Nya adalah menyembuhkan orang-orang sakit (Luk 9:1-2; Mat 10:1, 7-8). Jadi, tugas untuk menyembuhkan orang sakit, mengusir setan, mendemonstrasikan Kerajaan Allah dengan kuasa adalah tugas setiap orang percaya (Mrk 16:15-20). Memang di dalam konteks tubuh Kristus atau kejemaatan, pelayanan kesembuhan bukanlah berlaku bagi semua orang percaya, tetapi di dalam konteks pemberitaan Kerajaan Allah semua orang percaya diberikan tugas tersebut (Luk 9:1-2).

Perjanjian Kesembuhan Dan Mujizat
Kesembuhan Adalah Sebuah Perjanjian
Kesembuhan dan mujizat bukan hanya kehendak Allah, tetapi lebih dari hal itu. Sesuatu yang dikehendaki belum tentu dilaksanakan. Contoh: Saya saat ini sangat ingin menolong seseorang, tetapi saya sedang sibuk menulis buku. Tetapi kalau saya sudah terikat harus menolong seseorang, maka itu sangatlah berbeda. Berkehendak itu kurang pasti, tetapi berkehendak karena sudah terikat janji itu lebih pasti. Allah bukan hanya berkehendak untuk menyembuhkan kita, tetapi Ia telah terikat janji untuk menyembuhkan kita.

Di dalam Kel 23:25-26, ada sebuah pola perjanjian tentang kesembuhan. Di sini Allah berjanji untuk memberikan kesembuhan kepada kita apabila kita hidup beribadah kepada-Nya (Kel 23:25-26). Sebuah perjanjian adalah suatu ikatan yang mempertaruhkan nama baik Allah. Allah itu setia dan mustahil untuk Ia melalaikan Perjanjian-Nya. Allah pasti akan menyembuhkan kita kalau kita mengerjakan bagian kita, yaitu BERIBADAH KEPADA TUHAN.

Sudah Dibayar Lunas
Allah memberikan kesembuhan bukan hanya karena Ia harus me¬lakukan kesembuhan bagi kita, tetapi karena Ia telah membayarnya lunas. Itu adalah sama seperti seorang ibu yang telah membelikan makanan pada anaknya. Makanan itu telah dibayar tunas. Alangkah sedih hatinya kalau anaknya tidak mau memakan makanan itu karena anaknya tidak percaya bahwa makanan tersebut telah dibayar lunas. Begitu juga banyak orang Kristen pada hari-hari terakhir ini yang tidak percaya kepada kesembuhan dan mujizat karena mereka tidak percaya bahwa yang dibayar Yesus di kayu salib adalah termasuk untuk kesembuhan ilahi.

Marilah kita melihat apa kata Alkitab. Kita kembali ke Mat 8:16-¬17. Di dalam ayat itu dikatakan bahwa Yesus menyembuhkan orang-orang sakit. Lalu ayat ke 17 menjelaskan mengapa Yesus menyembuhkan orang sakit. "Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 'Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita," (Mat 8:17; Yes 53:4).
Jadi penebusan Kristus adalah untuk semua penyakit-penyakit dan kelemahan-kelemahan kita. Kesembuhan adalah suatu pertukaran yang telah selesai dilakukan oleh Kristus. Telah dibayar tunas. Siapakah yang dapat menikmatinya? Hanya orang-orang yang percaya kepada kebenaran tersebut.

Membayar Untuk Semua Penyakit
Saya pernah membaca sebuah artikel yang menyatakan bahwa ada seorang dokter yang mencoba melakukan suatu penelitian tentang jumlah jenis-jenis penyakit. Alangkah terkejutnya ia setelah mendapati bahwa ternyata jumlah penyakit di dunia ini dapat digolongkan ke dalam 39 jenis penyakit. Alangkah tidak kebetulannya bahwa Yesus dicambuk dengan hukuman cambuk orang Romawi yang jumlahnya adalah 39 kali (2 Kor 1:24). Jika Kristus telah membayar harganya, maka janganlah kita memikul penyakit tersebut. Lihatlah bahwa Kristus telah memikulnya. Semua sakit, penderitaan, rasa ketidaknyamanan kita telah ditanggungnya. Demikian sesuatu yang telah dibayar oleh Kristus adalah sesuatu yang telah menjadi milik kita.

Hanya Berdasarkan Iman
Kalau begitu apakah syarat untuk memperoleh kesembuhan di dalam Perjanjian Allah? Sama seperti keselamatan diperoleh melalui iman, maka begitu pula kesembuhan. Tidak ada kunci lain, kecuali iman (Gal 3:5). Mujizat terjadi bukan karena kita taat kepada Hukum Taurat, tetapi karena kita percaya kepada pemberitaan Injil. Mujizat terjadi bukan karena usaha kita di dalam perbuatan baik (Hukum Taurat), tapi karena percaya kepada pemberitaan Injil. Jadi, berita Injil bukanlah hanya berita tentang pengampunan dosa saja, tapi termasuk berita tentang kesembuhan dan mujizat.Keragu-raguan dan ketidakpercayaan adalah dosa.


Jehovah Rapha (Kel 15:22-27)
Nama-Nama Allah Penebus Kita

Nama menceritakan tentang seseorang. Nama restoran mencerminkan apa masakan yang dijual. Nama seseorang menceritakan karakter atau tujuan hidup dari seseorang. Allah kita mempunyai 7 nama dalam kaitan dengan penebusan-Nya. Ke-7 nama Allah tersebut mencerminkan 7 hal yang dilakukan-Nya atas hidup kita. Ada 7 hal yang termasuk di dalam penebusan Kristus.
• Jehovah-Jireh artinya "TUHAN akan MENYEDIAKAN" sebuah kor¬ban (Kej 22:13-14). Kristus adalah korban yang disediakan Allah Bapa untuk menebus dosa-dosa kita.
• Jehovah Shalom artinya "TUHAN adalah DAMAIKU" (Hak 6:24; yang di dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai "Tuhan adalah Keselamatanku"). Karena penebusan Kristus maka kita memperoleh hidup yang penuh damai dengan Allah.
• Jehovah Shammah artinya "TUHAN selalu HADIR" (Yeh 48:35). Karena penebusan Kristus, maka kita dapat selalu tinggal di dalam hadirat Tuhan.
• Jehovah Ra-ah artinya "TUHAN adalah GEMBALAKU" (Mzm 23:1). Kristus menjadi gembala kita dengan memberikan nyawa-Nya kepada kita.
• Jehovah NISSI artinya "TUHAN adalah PANJI KEMENANGANKU" (Kel 17:15). Kristus menjadi panji kemenangan kita dengan menghancurkan pekerjaan-pekerjaan iblis.
• Jehovah Tsidkenu, artinya "TUHAN ADALAH KEBENARANKU" (Yer 23:6). Kristus membuat kita benar dengan penebusan-Nya yang sempurna.
• Jehovah Rapha artinya "ALLAH PENYEMBUHKU" (Kel 15:26). Kristus menjadi penyembuh kita dengan korban penebusan-Nya. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."

Penebusan Kristus menyangkut 7 hal yang tidak dapat dipisahkan. Ia menebus kita supaya kita memperoleh: Korban yang sempurna, kebenaran, damai sejahtera, hadirat Allah, penggembalaan, kemenangan, dan yang terakhir kesembuhan.

Jehovah Rapha Adalah Untuk Sekarang
Jehovah Rapha adalah untuk masa sekarang dan bukan untuk masa yang dahulu atau masa yang akan datang. Mengapa? Perjanjian Yang Tuhan buat dengan kita (orang Israel) adalah bahwa apabila kita beribadah kepada TUHAN, maka Ia menjadi Jehovah Rapha bagi kita. Kapankah kita beribadah? Selama kita beribadah, selama itu pula Jehovah Rapha berlaku bagi kita. Ada orang yang percaya bahwa kesembuhan adalah untuk di Surga. Percuma! Di Surga nanti, tidak ada lagi penyakit. Untuk apakah kita memerlukan kesembuhan. Beribadahlah sekarang, karena ibadah kita mengandung janji (I Tim 4:7-8).


Kuduskan Dan Gunakan Nama Yesus
Walaupun di dalam nama Tuhan terdapat janji kesembuhan yang begitu hebat, mengapa banyak orang Kristen tidak mengalami kuasa nama tersebut? Persoalannya terletak pada seberapa sungguh-sungguh kita MENGUDUSKAN NAMA TUHAN. Apakah artinya menguduskan Jehovah - Rapha? Artinya kita tidak menghina nama itu, tidak meragukan nama itu ataupun mempermainkan nama itu. Apabila kita meragukannya, berarti kita tidak menghormati (menguduskan) nama itu.

Kita juga harus menggunakannya dengan iman. Pada saat kita menggunakan nama tersebut dengan iman, maka kita telah menyenangkan Tuhan. Kesembuh¬annya pun akan terjadi. Nama Yesus (artinya Jehovah Penyelamat) adalah nama yang ajaib. Di dalam nama itu, ada kuasa pelepasan, kesembuhan dan mujizat (Mrk 16:17-18).

Itulah sebabnya, pada gereja mula-mula nama Yesus sangat dilarang untuk disebut oleh orang-orang Yahudi (Kis 4:17-18). Mereka sangat takut karena di dalam nama itu, ada kuasa yang ajaib. Petrus berkata, "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlahlah" (Kis 3:6).


Cara-Cara Kesembuhan (Mrk 16:15-20)
Apabila kita memperhatikan dengan teliti Mrk 16:15-18, maka akan memberikan kepada kita 3 hal yang penting yang merupakan kunci terjadinya kesembuhan, yaitu:

1. Mendengar Injil
Supaya terjadi kesembuhan, kita harus terlebih dahulu mendengarkan Injil. Injil adalah berita yang harus diberitakan sebelum kita mendoakan orang sakit. Mengapa? Sebab Injil mendatangkan kuasa Allah yang sangat dahsyat. Pada saat Injil diberitakan, orang-orang yang mendengarnya akan memperoleh iman. Imanlah yang membuat kesembuhan terjadi. Apabila Injil diberitakan, maka Allah pasti akan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda ajaib (Luk 4:18-19).

2. Tumpang Tangan
Kunci kesembuhan yang kedua adalah penumpangan tangan. Kesembuhan dapat terjadi melalui berbagai cara yang ada di antaranya:
1. Tanpa titik kontak langsung (Misalnya: Kasus perwira, Mat 8:8).
2. Merenungkan dan memegang firman (Mzm 107:19-20; Ams 4:20-22).
3. Menjamah hamba Tuhan (Luk 6:19; 8:48).
4. Tumpang Tangan (Mrk 16:17-18).
5. Minyak Urapan (Mrk 6:12-13; Yak 5:14)
6. Melalui benda-benda tertentu (Kis 19:11-12).
7. Cara-cara khusus (Tanah liat, diludahi, dan lain-lain. Mrk 8:23; Yoh 9:6).

Ada dua hal yang penting tentang tumpang tangan:
a. Menyalurkan tenaga kesembuhan

Menumpangkan tangan adalah menyalurkan tenaga kesembuhan kepada seseorang yang sedang sakit. Urapan kesembuhan adalah seperti listrik yang ada, tetapi tidak dapat terlihat oleh mata. Listrik hanya dapat disalurkan lewat kabel yang bersifat konduktor (dapat mengalirkan listrik). Demikian pula dengan tangan kita. Bila kita menumpangkan tangan dengan iman, apalagi si penerima mempunyai iman, maka tangan kita menjadi "Kabel" konduktor yang akan menyalurkan tenaga kesembuhan itu.

b. Menyalurkan otoritas
Pernahkah Anda melihat seorang yang berdiri di depan sebuah pesawat dan ia dapat mengatur pergerakan pesawat terbang yang sedang parkir dengan mengangkat tangan yang diberi tanda merah. Mengapa? Karena pesawat yang beratnya berpuluh-puluh ton tersebut tunduk kepada otoritas orang tersebut. Demikian pula setan sangat takut kepada otoritas yang kita miliki.

Di dalam mendoakan orang sakit, kita perlu menyalurkan otoritas dengan tegas. Ingat gereja mempunyai wibawa (otoritas) yang mengatasi segala pemerintah, penguasa, dan kekuasaan serta kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja melainkan juga di dunia yang akan datang (Luk 9:1). Jadi, untuk menyembuhkan penyakit Kristus memberikan murid¬-murid-Nya dua hal: Tenaga (Urapan) dan Kuasa (Otoritas). Yesus menengking beberapa penyakit oleh sebab ada keterlibatan roh jahat di dalamnya.

3. Memberi Waktu Untuk Proses Kesembuhan
Bila bukan oleh roh jahat, kita cukup menumpangkan tangan saja. Dalam Mrk 16:18, dikatakan bahwa orang yang telah ditumpang tangan tersebut "akan sembuh," tidak dikatakan "langsung sembuh." Intinya, kesembuhan itu selalu adalah suatu proses..

Perintahkan Kesembuhan (Luk 9:1-2; Mat 10:1, 7-8)
Semua kesembuhan kepada orang-orang tidak percaya dilakukan dengan cara memerintahkannya, bukan mendoakannya.
• Murid-murid disuruh menyembuhkan orang sakit, mentahirkan orang kusta, membangkitkan orang mati, bukan mendoakannya (Mat 10:8).
• Yesus menghardik demam, bukan mendoakannya (Luk 4:38¬-41).
• Yesus bukan mendoakan perempuan yang 18 tahun sakit punggung, tetapi Ia memberi pernyataan bahwa ia telah sembuh (Luk 13:11-12).
• Yesus menyuruh kita berkata kepada gunung-gunung supaya gunung-gunung beranjak dan tercampak ke dalam laut (Mrk 11:23).
• Yesus tidak mendoakan air danau supaya tenang, tetapi Ia memerintahkannya supaya tenang (Mrk 4:39).

Latihan Bertumbuh Dalam Otoritas
Allah seringkali melatih kita, agar kita bertumbuh di dalam otoritas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila kita tidak sering-sering menggunakan otoritas kita, maka kita jarang dapat melihat adanya kesembuhan di dalam pelayanan kita. Pergunakanlah terus-menerus, maka kita akan semakin bertumbuh di dalam otoritas kita.

Doa Dan Karunia Kesembuhan (Yak 5:13-16; I Kor 12:28-30)
Sedangkan kesembuhan pada orang percaya, kita menggunakan doa-doa kesembuhan.
Beberapa Cara:
1. Didoakan oleh penatua
Dalam Yak 5:13-14, sebenarnya yang menyembuhkan bukan karena doa penatuanya, tetapi doa penatua "yang lahir dari iman" itulah yang akan menyembuhkannya.

2. Didoakan oleh sesama orang percaya
Setiap orang percaya pun boleh saling mendoakan. Di dalam mendoakan orang percaya diperlukan syarat yang lebih rumit daripada mendoakan orang yang tidak percaya. Mengapa? Sebab orang percaya dituntut untuk menjadi benar sebelum disembuhkan. Sedangkan orang tidak percaya tidak mungkin menjadi benar karena mereka belum dibenarkan. Itulah sebabnya seringkali kesembuhan tidak terjadi kalau orang-orang percaya belum mengakui dosa-dosa tertentu. Pada saat seseorang mengakui dosa-dosanya, maka ia telah bertindak benar. Dengan ia bertindak benar maka doanya memiliki kuasa yang benar.

3. Didoakan oleh orang yang berkarunia kesembuhan dan mujizat
Di samping itu, kesembuhan dapat terjadi melalui orang-orang yang Tuhan berikan karunia kesembuhan di dalam gereja. Orang-orang tersebut telah ditetapkan oleh Allah secara khusus. Apabila seseorang memiliki karunia ini, maka karunia-karunia kesembuhan dan mujizat sangat mudah bermanifestasi di dalam diri orang tersebut. Orang yang berkarunia Roh Kudus juga memiliki kekhususan-kekhususan yang berbeda.

4. Disembuhkan oleh Firman Tuhan
Mzm 107:2 ditulis untuk orang-orang yang ditebus Tuhan. Karena itu, kita perlu mempelajari bagaimana Allah menyembuhkan orang-orang percaya. (Mzm 107:19-20). Ternyata Allah menyembuhkan kita lebih banyak dengan memberikan kita Firman Tuhan. Tetapi firman yang bagaimanakah yang akan menyembuhkan kita? (Ams 4:20-22).

Firman yang dapat menyembuhkan kita adalah Firman yang kita DAPATKAN. Artinya Firman yang apabila terus menerus direnungkan, ia akan menjadi IMAN. Firman yang didapatkan adalah Firman yang secara luar biasa seperti MELOMPAT keluar dari alkitab dan masuk ke dalam jiwa kita. Kita perlu terus menerus memperhatikan, mengarahkan telinga, dan terus menerus memandang Firman Tuhan (Ams 4:20-21). Lama-kelamaan kita MENDAPATKAN Firman tersebut. Tetapi belumlah cukup sampai di sini, iman tersebut harus diuji dengan kesabaran. Kita harus tekun berpegang teguh pada janji kesembuhan tersebut. Kita tidak boleh menyerah. Terlalu banyak orang Kristen yang gugur imannya pada saat ujian datang. Jangan menyerah Allah pasti menolong kita (Ibr 6:11-12).


Berbagai Jenis Penyakit (Ul 28:15; Kel 20:5; Yer 15:17-18; Mzm 129:1-3; 1 Kor 6:19-20)

Adalah sangat penting untuk mengetahui jenis penyakit dan jalan keluarnya.
1. Penyakit Roh-Tubuh
Ada orang yang walaupun didoakan secara terus menerus tetapi tidak terjadi kesembuhan, mengapa? Ternyata penyebab penyakitnya adalah faktor-faktor rohani yang tidak dapat dideteksi oleh mata dan ilmu kedokteran.

Suatu saat saya mendoakan seorang pemimpin gereja yang tiba-¬tiba menjadi buta. Banyak orang sebelumnya telah mendoakannya, tetapi tidak terjadi kesembuhan pada matanya. Pada saat tim kami mendoakannya, Allah menyatakan ternyata ada dosa yang telah dilakukannya. la berbuat zinah dan mabuk-mabuk lagi. Pada saat pesan itu disampaikan secara pribadi, ia pun menyesalinya dan bertobat, ia mengaku dosa dan meninggalkan dosa-dosanya. Saat itu juga ia langsung melihat dan disembuhkan. Ada penyakit-penyakit yang dise¬babkan oleh hal-hal yang bersifat rohani seperti : Dosa, kutuk, dan keti¬daktaatan. Ketika hal-hal tersebut dibereskan kesembuhanpun terjadi.

2. Penyakit Jiwa-Tubuh
Disebut juga penyakit psikomatis. Penyakit-penyakit ini disebabkan oleh tekanan-tekanan jiwa yang menyebabkan munculnya gangguan¬-gangguan pada fungsi tubuh. Contoh penyakit psikomatis adalah seperti: sakit maag, ganguan pencernaan, darah tinggi, jantung, rematik, arthritis, lupus, sclerosis ganda, sakit kepala, migran, sakit puggung, dll.

Penyakit dapat disembuhkan kalau kita membereskan terlebih dahulu problem-problem emosional seperti: stress, marah, benci, kepa¬hitan, kekecewaan, tertuduh, dll. Pastikan sebelum kita berdoa kita men¬dorong orang-orang yang sakit untuk membereskan hatinya. Suatu saat didalam sebuah ibadah, saya tergerak untuk mendoakan orang-orang yang sakit persendian. Pada saat mendoakan, Tuhan ingatkan bahwa kebanyakan mereka dikuasai oleh kebencian terhadap seseorang. Saya mendorong mereka untuk mengakui dosa kebencian tersebut, dan mengampuni orang-orang yang menyakiti mereka. Heran sekali beberapa mereka langsung mengalami kesembuhan yang instant. Sakit persendian mereka hilang seketika. Beberapa mengalami kesembuhan tersebut secara perlahan-lahan.

3. Penyakit Tubuh
Ada banyak penyakit tubuh yang Tuhan tidak sembuhkan sebelum kita mengubah gaya hidup kita. Penyakit-penyakit tubuh disebabkan karena kita tidak memuliakan Allah dengan tubuh kita. Siapapun yang melanggar hukum Allah walaupun ia sangat rohani, ia tetap akan menanggung akibatnya. Hal-hal yang perlu kita perhatikan agar kita dapat terhindar dari penyakit-penyakit tubuh:
• Pola makan dan minum yang benar
Pola makan yang tidak sehat dan gizi yang tidak seimbang dapat menyebabkan berbagai penyakit tubuh yang sangat berbahaya. Makanan-makanan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit-penyakit terutama kanker. Ada banyak buku-buku tentang topik itu yang dapat dipelajari.
• Olah raga
Olah raga cukup penting untuk menyehatkan tubuh kita. Allah menentukan tubuh kita hanya dapat berfungsi baik kalau ada pergerakan sehingga sel-sel tubuh mendapat proses pembersihan dan pemberian makanan.
• Obat-obatan
Hati-hatilah menggunakan obat-obatan. Usahakanlah sejarang mungkin menggunakan obat-obat yang tidak alamiah dan berbahaya. Pergunakanlah obat-obatan alamiah yang diberikan oleh Allah terutama untuk antibodi dalam tubuh kita. Miliki damai dan sukacita sebagai obat mujarab (Ams 17:22).

Jadilah peka di dalam mendoakan orang lain. Temukanlah penye¬bab penyakitnya lalu mintalah hikmat Tuhan dalam melayani kesembuhan. Kita harus seimbang dan holistik. Kita harus belajar bukan hanya menyelesaikan persoalan tertentu dan mengabaikan persoalan lainnya. Temukanlah dalam hidup anda maupun dalam melayani orang lain, apa jenis penyakitnya agar mereka mendapat solusi yang tepat.

Mempertahankan Kesembuhan (Yoh 5:1-17)
Seseorang datang kepada orang yang mendoakannya dan berkata "Percuma saya didoakan, ternyata Allah membatalkan kesembuhan-Nya". Orang lain ada yang menganggap bahwa kesembuhan Ilahi itu hanyalah suatu ilusi kemudian setelah sampai dirumah akan kembali lagi sakit.

Apakah pendapat tersebut benar? Memang bisa saja terjadi kesembuhan yang palsu di dunia ini, sebab pada akhir jaman akan ada pemalsuan mujizat dari Iblis (2 Tes 2:9-10). Jawabannya adalah seperti di dunia perbankan. Apakah anda berhenti mendirikan bank hanya karena adanya uang palsu yang beredar? Tentu tidak. Kita tetap mendirikan bank karena ada uang-uang asli dan justru dengan mendirikan bank kita akan mengetahui mana uang palsu dan mana uang asli. Demikian pula dengan kesembuhan dan mujizat. Kita hanya dapat membedakan yang palsu kalau kita terus berada di dalam gereja yang sehat dan mempraktekan kesem¬buhan-kesembuhan dan mujizat yang asli.

Adapula orang yang beranggapan bahwa kesembuhan-¬kesembuhan yang terjadi di dunia kekristenan adalah kesembuhan yang tidak asli, karena tidak semua orang yang hadir disembuhkan Tuhan. Apakah anda berhenti mendirikan rumah sakit karena tidak semua orang yang ke rumah sakit itu disembuhkan? Mengapa anda tetap mendirikan rumah sakit sedangkan tidak semua orang disembuhkan dan bahkan banyak yang mati?

Suatu hari saya membaca (Mrk 6:5-6), dikatakan: la (Yesus) tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakan tangan-Nya atas mereka. IA (Yesus) merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Wah! Bayangkan, Yesus saja yang dipenuhi urapan secara penuh namun Ia tidak dapat melakukan mujizat karena ketidak-percayaan mereka.

Mempertahankan Kesembuhan
Jadi mujizat Tuhan itu asli dan dapat dibuktikan secara medis. Kesembuhan dari Tuhan itu bukanlah ilusi atau trik, kesembuhan itu benar dan nyata. Mari kita teliti mengapa ada orang yang setelah disembuhkan kembali kepada keadaannya yang sebelumnya?

Kembali Kepada Penyebab Penyakit (Yoh 5:14)
Yesus berkata supaya orang yang telah disembuhkan itu tidak berbuat dosa lagi. Rupanya penyebab penyakitnya adalah dosa. Jadi ada orang yang dapat menderita penyakit yang lebih parah lagi kalau ia kembali kepada penyebab dari penyakit tersebut yaitu dosa. Itulah sebabnya sangat diperlukan pelayanan follow-up (tindak lanjut yang baik).

Orang yang disembuhkan adalah seperti mencicipi makanan pembuka, ia perlu makanan utama yaitu diajarkan bagaimana menjalani kehidupan di dalam kerajaan Allah. Orang yang telah disembuhkan perlu menemukan apa yang penyebab sakit penyakitnya dan menghindari agar tidak terjatuh ke dalam dosa-dosanya yang lama yang menyebabkan penyakit tersebut. Dosa-dosa yang cenderung diulangi adalah:
• Kembali kepada hidup yang penuh kepahitan, akibatnya penyakit yang lebih hebat menyerang dirinya.
• Kembali kepada gaya hidup lama yang merusak seperti: pola makan, pola pikir, pola hidup yang salah, sehingga kembali mandapatkan penyakit yang sama bahkan lebih parah.

Mendapat "Infeksi" Baru
Di dalam kesembuhan, kita dapat saja diserang dengan penyakit baru. Kesembuhan sebelumnya bukanlah palsu. Mengapa? Se¬bab obat-obatan yang telah ditelan sebelumnya telah membunuh kuman dan memulihkan keadaan. Tetapi kita tidak kebal terhadap serangan balik.

Marilah kita memelihara kesembuhan kita agar kita tidak mendapat serangan yang lebih hebat. Ingat mempertahankan kesembuhan selalu lebih sulit daripada memperoleh kesembuhan. Namun bagaimanapun kita tetap harus mengingat bahwa Allah kita setia. la setia kepada perjanjian kesembuhan dan mujizat-Nya.

Pelajaran 13. PELEPASAN

Pengertian
Pelepasan artinya dilepaskan dari belenggu-belenggu dosa yang mengikat dan menghambat pertumbuhan ibadah dan pelayanan seseorang.
Jalan kelepasan hanya ada pada Tuhan Yesus Kristus (II Kor 1:10). Iblis dapat mengikat siapa saja, di dalam segala aspek kehidupan (Kis 8:12-14). Lihat : Mzm 91:3, Mzm 124:7.
Kalau terjerat, kita tidak tahu mau kemana, tidak punya tujuan. Contohnya, perahu yang terikat hanya bisa bergerak sebatas ikatan. Kalau mau bebas, ikatannya harus diputus. Musuh terbesar kita adalah DIRI SENDIRI, siksaan pikiran: bingung, ragu-ragu.

Faktor-faktor penyebab keterikatan:
• Ibr 12:14-17 : kepahitan; solusinya mengampuni (Luk 9:23, Ef 4:32).
• 1 Tim 6:10 : cinta sesuatu lebih dari Tuhan, solusinya mengasihi/ memprioritaskan Tuhan lebih dari segalanya.
• Tit 1: 15-16 : pengaruh lingkungan mengakibatkan kenajisan, solusinya takut akan Tuhan.
Akar dari ketiga hal di atas adalah kesombongan atau gambar diri yang rusak.

Yang harus diketahui didalam pelayanan kelepasan:
• 1 Yoh 4:4 : Roh yang ada pada kita lebih besar dari roh ada di dunia ini.
• Ef 6:11-13 : perlengkapan rohani, perlengkapan senjata Allah.

Hal - hal yang perlu dilepaskan:
• Dosa keturunan.
• Dosa perbuatan, yaitu emosi: kebencian, dendam, takut, tertolak, tekanan batin, rendah diri (I Yoh 3:15).
• Dosa perkataan: bohong, mengejek, latah, memaki, cerewet, janji, bohong, gosip, menuduh (Yak 3:1-22, Kis 5:3, Yes 6:5).
• Kelemahan jasmani: sakit-penyakit, sakit-sakitan (Mrk 9:18a, Luk 9:39, Luk 13:11).
• Sexualitas: Pikiran yang kotor, pengalaman sex, onani/masturbasi, homo/lesbi, gay, nafsu binatang, pelacuran (Kej 38:9-10).
• Kuasa kegelapan/okultisme: dukun, ilmu santet, berhala, tukang ramal, kebatinan (Yes 57:6-9).
• Menjadi budak/hamba: rokok, judi, narkotik, alkohol, makan-minum, dll.
• Siksaan pikiran/mental: bingung, ragu-ragu, sering lupa, gampang membuat janji, selalu ingat masa lalu.

Cara mendapat kelepasan :
• Tulus hati , mengaku (Mzm 32:5)
• Rendah hati (Yak 4:6–7)
• Bertobat, mengaku dan meninggalkan dosa (1 Yoh 1:9)

Persiapan sebelum pelayanan pelepasan:
• Harus percaya (Mrk 16:17-18)
• Hidup kudus
• Dipenuhi oleh Roh Kudus

Ciri-ciri orang yang sedang dikuasai roh jahat (Mrk 1:26):
• Mata melotot
• Suara berubah
• Menjerit

Cara pelepasan:
• Ikat kuasa Roh jahat dalam Nama Yesus
• Usir kuasa Roh jahat dalam Nama Yesus
Iblis yang kita hadapi tidak mati, cuma bisa diusir.

Selasa, 23 September 2008

Pelajaran 12. PERTOBATAN

Maksud dari pelajaran ini adalah untuk membawa semua yang belajar sampai ke tempat dimana mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh dan benar.
Pembukaan:
Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain (Mat 6:24)

Firman Allah menyatakan di atas bahwa tidak mungkin untuk melayani dua orang pada saat yang sama, di mana kehendak mereka bertolak belakang. Demikian juga dalam kehidupan rohani. Setan mau supaya kita tetap melayani diri sendiri dan mengalami maut, tetapi Allah mau supaya kita melayani kebenaran dan mengalami kehidupan. Kita harus memilih untuk berjalan dalam salah satu dari kerajaan-kerajaan ini. Apakah berjalan di dalam kerajaan maut (setan) atau Kerajaan Allah.

Untuk melayani kebenaran, maka kita harus meninggalkan apa yang disebut kepentingan diri sendiri atau melayani diri sendiri. Caranya ialah mulai dari hati kita yaitu harus ada pertobatan di dalam hati sebagai hasil dari penyesalan yang sungguh dari mementingkan/mencintai diri sendiri, sesudah itu barulah kita bisa menaruh iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat satu-satunya. Jikalau kita melakukan apa yang di atas ini, yaitu memilih untuk hidup di dalam Kerajaan Allah, yang berarti mau melayani kebenaran dan kehidupan dengan penyesalan yang sungguh-sungguh dari dalam hati (penyesalan dari merasa benar dan mementingkan diri sendiri), kemudian kita menaruh iman dan kepercayaan kepada Tuhan Yesus saja untuk memperoleh keselamatan, maka hal ini dalam Firman Allah disebut "P E R T O B A T A N"


Definisi Pertobatan ialah:
Merasa menyesal yang sungguh atas dosa-dosa kita dan memutuskan untuk berubah, yang berarti berbalik dari kejahatan dan menuju kepada kebenaran
atau:
Suatu perubahan di dalam pikiran dan tujuan yang diikuti dengan kerelaan hati dan tindakan untuk berbalik dan berubah dari kebiasaan cara hidup yang kepada cara hidup yang di dalam Tuhan.

Ayat-ayat dasar/penerang:
Mat 3:1-2, 4:17 Mrk 6:12 Luk 13:5, 24::47 Kis 2:38, 11:18, 20:21, 26:20 Rm 2:4 ; II Kor 7:10 ; II Tim 2:24-25 ; Why 2;5,16,21, 3:3,19.


I. Sikap Allah Terhadap Pertobatan

Menurut Firman Allah pertobatan yang sungguh-sungguh harus diikuti dengan cara hidup yang baru:
Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti. hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak diingat-irgat lagi terhadap dia, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Apakah Aku berkenan akan kematian orang fasik? demikian firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? (Yeh 18: 21-23, baca juga ayat 27 dan 28).

Terangkan dengan kata-kata anda sendiri, apakah arti pertobatan itu
...........................................................................................…..........
…………………………………………………………………………………………………………….………….
........................................................................................................
………………………………………………………………………………………………………………………..
....................................................................................………............

II. Pertama Selalu Pertobatan

Sejarah mencatat bahwa suatu kebangunan rohani terjadi karena pertobatan diberitakan terlebih dahulu. Pertobatan adalah dasar dari setiap perjalanan yang kekal dengan Allah. Pertobatan adalah batu dasar/fondasi dari asas-asas pertama ajaran tentang Kristus, baca Ibr 6:1-2.
Apakah dasar pertama dari ajaran tentang Kristus? Pertobatan


III. Pentingnya Pertobatan

Pertobatan adalah penting karena sangat dititik beratkan dalam ajaran-ajaran di dalam Alkitab/Firman Tuhan. Pertobatan adalah pemberitaan utama dari:
A. Yohanes Pembaptis Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah Allah sudah dekat - Mat 3:2
B. Tuhan Yesus Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat - Mat 4:17
C. Murid-murid Tuhan Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat Mrk 6:12
D. Rasul Petrus Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu di baptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Kis 2:38
E. Allah Dengan tak memandang lagi zaman kebodohan maka sekarang Allah memberi takan kepada manusia bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat Kis 17:30
F. Rasul Paulus bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-yang sesuai dengan pertobatan itu Kis 26:2
Kepada siapa berita pertobatan ini disampaikan?
Semua orang


IV. Pertobatan Dari Dosa

A. Ketika Adam berdosa maka seluruh umat manusia jatuh ke dalam dosa yang berarti memberontak/melawan Allah. Sebab itu sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut itu telah menjalar kepada semua orang karena semua orang telah berbuat dosa (Rm 5:12)

B. Tindakan yang penuh dosa adalah akibat dari perbuatan atau dosa yang diwarisi dari Adam. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemulian Allah (Rm 3:23)

C. Akibat dari dosa ialah binasa atau maut atau kematian rohani.
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus, Tuhan kita (Rm 6:23). Terangkanlah dengan kata-kata sendiri apakah sifat dosa atau dosa yang kita warisi dari dari Adam ………………………………………………………..
D. Definisi dosa:
1. Dosa ialah mementingkan diri sendiri atau melakukan kejahatan atau keinginan daging Rm 8:5-8, Gal 5:17 , Rm 1:24 - 25.
2. Dosa ialah tidak melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Luk 11:42, Yak 4:17
3. Dosa ialah perbuatan melanggar hukum Allah I Yoh 3:4
4. Terangkan dengan kata-kata sendiri, apakah dosa itu?
……………………………………………………………………………………………………………………
5. Apakah arti sebenarnya pertobatan dari dosa ? Terangkan !!
……………………………………………………………………………………………………………………


V. Pertobatan Dari Perbuatan Yang Sia-Sia

Perbuatan yang sia-sia (dead works) ialah setiap perbuatan yang tidak untuk menyenangkan Allah di luar dari kuasa pekerjaan Tuhan.
Ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan Yesus,berarti kita harus juga bertobat dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dengan kata lain berhenti dari segala usaha dengan kekuatan diri sendiri untuk mendapatkan keselamatan, dan hanya bergantung pada pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan Yesus telah lakukan di atas kayu salib.

Kesimpulan: Bukan saja kita harus bertobat dari dosa-dosa kita tetapi juga dari perbuatan-perbuatan sia-sia, karena sekarang sesudah bertobat dari dosa, kita mempunyai kebenaran di dalam Kristus, baca II Kor 5:21 ; Rm 10:3-4


VI. Pertobatan Yang Benar

Pertobatan yang benar berasal dari Roh Allah atau Tuhan Yesus
Kis 11:18, 2 Tim 2:25

Contoh pertobatan yang benar:
Perumpamaan tentang anak yang hilang (Luk 15:11-32)
1. Sadar : Ayat 17 …lalu ia menyadari keadaannya
2. Membuat keputusan : Ayat 18 … aku akan bangkit dan pergi kepada Bapaku
3. Bertindak : Ayat 20 … maka bangkitlah ia pergi kepada Bapanya.
4. Terangkan apa yang harus terjadi didalam pertobatan yang benar ?
diterima kembali oleh Bapa dengan sukacita, diberi jabatan baru, diberi cincin baru (Kuasa dan kasih), diberkati atau dipestakan (dipulihkan)

Pertobatan Yang Palsu
Pertobatan palsu ialah pertobatan yang tidak menghasilkan keselamatan /buah roh
"Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan" Mat 3:8
Contoh pertobatan yang palsu:
1. Yudas Iskariot - Mat 27:3-4 ia menyesal tetapi tak ada pertobatan atas kelakuan/tabiat/karakter - ayat 3
2. Penyesalan/pertobatan Yudas membawa pada maut - ayat 5.
3. Raja Saul juga mengaku kalau dia berdosa karena tak membunuh semua orang Amalek, tetapi ini adalah pertobatan yang palsu karena ia hanya mau dihormati di depan tua-tua orang Israel, baca I Sam 15:30. Karena dosa, dia tidak datang pada pertobatan yang benar maka akhirnya ia mati dibunuh orang Amalek, baca II Sam 1:13-14.
4. Apakah arti dari pertobatan yang palsu (berilah contoh )
…………………………………………………………………………………………………


VII. Buah – Buah Dari Pertobatan Yang Benar

A. Penyesalan yang sungguh-sungguh membawa dukacita menurut kehendak Allah
namun sekarang aku bersukacita, bukan karena kamu telah berdukacita, melainkan karena dukacitamu membuat kamu bertobat. Sebab dukacitamu itu adalah menurut kehendak Allah, sehingga kamu sedikit pun tidak dirugikan oleh karena kami. Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (II Kor 7:9-10)
B. Pengakuan dosa
"Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosa jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh" (Mzm 51:5,12)
C. Meninggalkan semua dosa
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru telah datang (II Kor 5:17)
D. Pemulihan restitusi
"Tuhan setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat" (Luk 19:8)



VIII. Kesimpulan:

Langkah-langkah yang harus diambil (prakteknya) di dalam pertobatan:

1 ……… akan keadaan kita yang penuh dosa/berdosa (Rm 3:23, II Kor 7:9-10).
2. Keselamatan bukan oleh perbuatan baik kita (Tit 3:5, Gal 2:16)
3. Keselamatan hanya diperoleh melalui Yesus Kristus (Ef 2:8, Yoh 3:15, Kis 10:34)
4. Bertindak dengan iman:
a membuat ………… untuk bertobat.
Luk 15:18 ; Yos 24:15 ; Yak 2:20
b ………….. keadaan kita yang penuh dosa dan meminta Tuhan Yesus untuk mengampuni (Yak 4:2 ; I Yoh 1:9)
c ……………. Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dalam kehidupan kita Yoh 1:12, Mat 10:32, I Yoh 2:23, Rm 10:9-10, Kis 8:37
5. Perubahan alam kehidupan sehari-hari yaitu adanya buah dari pertobatan.
Mat 3:8, Luk 19:8

Pelajaran 11. Malaikat Utusan Allah

THE KINGDOM HOSTS/MINISTERS

Ayat hafalan: Ibr 1:14

A. Siapakah Malaikat Itu?

Kata "Malaikat" atau "Messenger" dalam bahasa lbrani dan Yunani berarti pembawa berita atau utusan Allah. Malaikat tidak sama dengan Allah, tidak sama dengan manusia karena malaikat adalah makhluk yang dijadikan/diciptakan oleh Allah sebelum manusia pertama diciptakan.

Malaikat seringkali juga disebutkan sebagai
- Penjaga (Dan 4:13,17,23)
- Kelompok malaikat di Surga yang memuji Allah (Mat 24:36; Luk 2:13)
- Makhluk roh (Zak 6:5; lbr 1:4,14)
- Anak-anak Allah di Surga (Ayb 1:6, 2:1, 38:7)
- Kerajaan, kekuatan, singgasana, penguasa, pemerintah (Kol 1:16; Rm 8:38; I Kor 15:24; Ef 6:12; Kol 2:15)


B. Sifat-Sifat Malaikat

1. Dilarang untuk disembah
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan sehingga malaikat dilarang untuk disembah (Hak 13:16-18; Kol 2:18). Dan didalam Why 19:10; Why 22:8-9 ditunjukkan bahwa malaikat tidak mau disembah oleh manusia.

2. Tidak memiliki tubuh jasmani
Malaikat adalah makhluk roh, sehingga tidak memiliki tubuh jasmani seperti manusia (Ef 6:12; lbr 1:14; Mzm 104:4). Kehidupan mereka kekal, tidak pernah mati (Luk 20:34-36). Malaikat tidak mempunyai nafsu seks, dalam bahasa aslinya "SEXLESS" karena malaikat tidak memiliki jenis kelamin. Walaupun malaikat adalah makhluk roh, tetapi sering menampakkan diri dalam wujud jasmani (Kej 18:2-33; 19:1-22; Hak 6:11-22; Yoh 20:12). Dan kita mungkin menjamu malaikat-malaikat tanpa kita ketahui (lbr 13:2).

3. Jumlah malaikat
Jumlah malaikat disebutkan dalam Dan 7:10; Mat 26:53; Luk 2:13; Ibr 12:22 adalah berlaksa-laksa (1 laksa = 10.000).

4. Lebih berpengetahuan dan lebih kuat daripada manusia
Malaikat lebih kuat dari manusia (II Raja 19:35 ; Mzm 103:20 ; II Tes 1:7 ; II Ptr 2:11 ; Yes 37:36) dan lebih berpengetahuan tetapi tidak maha tahu (II Sam 14:20 ; Mat 24:36 ; I Ptr 1:12) sehingga malaikat dapat berubah wujud dalam bentuk jasmani seperti manusia walaupun demikian Yesus Kristus tetap jauh lebih tinggi dari para malaikat (Ibr 1:4 - 2:15).


C. Klasifikasi Malaikat

Malaikat yang baik
Karena malaikat yang baik ini adalah pesuruh Allah maka ia takluk pada kehendak Allah dan menjalankan apa yang diperintahkan (I Ptr 3:22). Malaikat yang baik ini dibagi menjadi:
a. Malaikat Tuhan
Malaikat Tuhan ini adalah Allah yang menyerupai malaikat yang sering muncul dalam peristiwa-peristiwa pada Perjanjian Lama dalam Kel 23:20-23; Kel 32:34; 33:14. Yaitu untuk menunjukkan bahwa Malaikat Tuhan ini adalah oknum Ilahi.
b. Penghulu Malaikat
1. Gabriel
Yaitu malaikat yang dipercayakan untuk membawa berita kegembiraan dan berita penghukuman (Dan 8:16, 9:21; Luk 1:11-20, 26-38)
2. Michael
Yaitu malaikat penghulu yang melindungi umat Allah dan peperangan rohani melawan Setan/Iblis (Dan 10:13,21, 21:1; Yud 9; Why 12:7).
3. Lucifer
Yaitu malaikat penghulu puji-pujian (I Tes 4:16; Yud 9) yang akhirnya jatuh dalam dosa dan menjadi Iblis (Yes 14:12)
c. Kerubim
Yaitu malaikat yang menjadi penjaga Tahta Allah dan menjaga taman Eden dengan Pedang pada waktu Adam dan Hawa di usir dari taman Eden (Kej 3:24, Kel 25:22, 2 Raja 19:15, Yeh 10:1-20).
d. Serafim
Malaikat yang memimpin Surga dalam penyembahan kepada Allah (Yes 6:2,6)


D. Tugas-tugas dari Allah yang dikerjakan oleh Malaikat yang baik (Ef 1:20-22, Kol 2:10, 1 Ptr 3:22)

1. Di Surga
Pekerjaan para Malaikat di Surga adalah memuji Allah dan menyembah Allah (Ibr 1:6, Why 5:11-12)

2. Kepada umat Allah di bumi
- Malaikat menyampaikan 10 Hukum Taurat kepada Musa (Gal 3:19, Kis 7:53)
- Melayani mereka yang mewarisi keselamatan melalui doa kepada Allah (Ibr 1:7,14, Mat 26:53, Kis 12:5-7)
- Melindungi umat Allah (Dan 6:22, Mzm 34:7, 91:11)
- Melindungi dan memperhatikan anak kecil (Mat 18:10)
- Mereka adalah para penuai akhir jaman (Mat 13:39-41, 49-50, 24:31)
- Mereka melaksanakan penghukuman Allah (2 Sam 24:16, 2 Raja 19:35, Mzm 35:5-6, Kis 12:23, Why 16)
- Mereka akan nampak bersama-sama Yesus pada kedatangan-Nya yang kedua kali (Mat 16:27, 25:31, Mrk 8:23, 1 Tes 4:16, 2 Tes 1:7)
- Memberitahukan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Yesus
Dalam nubuatan (Luk 1:31)
Dalam kelahiran-Nya (Luk 2:10-12)
Pada kebangkitan-Nya (Luk 24:23)
Pada kenaikan-Nya (Kis 1:11)
Pada Kedatangan-Nya yang kedua kali (Kis 1:11)


E. Pelayanan Malaikat kepada umat Allah

1. Berupa pertolongan
Allah mengutus malaikat-Nya untuk menolong umat-Nya yang mengalami kesusahan, kesesakan dan tidak ada jalan keluar, dan untuk memberi kekuatan.
(Kej 16:7-13, 19:1-22, 21:17-19, Kis 5:19-20, 8:26, 10:3-8)

2. Berupa Penglihatan
Seringkali Allah menyampaikan suatu berita/Firman kepada umat-Nya lewat malaikat yang menampakkan diri (Kej 28:12, 31:11, 32:1, 1 Raja 19:5-8)

3. Memimpin umat Allah
Kadang-kadang Allah sendiri yang mengidentifikasikan diri-Nya sebagai malaikat Allah untuk memimpin atau berfirman kepada umat-Nya (Kej 22:11-18, Kel 3:2, 14:19-22, 23:20-23, Bil 22:22-35, Hak 6:11-22).

4. Menyampaikan nubuatan yang akan terjadi lewat malaikat
(Dan 8:16, Zak 1:9, Mat 1:20, Mat 28:2-8, Yoh 20:11, Kis 5:19-20, 12:6)

Pelajaran 10. ROH KUDUS 2

Ayat hafalan: Yohanes 14:16

A. Roh Kudus Menolong Orang Percaya

Keselamatan (dilahirkan kembali) adalah karya pertama dari Roh Kudus di dalam hidup kita. Kuasa untuk hidup dan pelayanan yang kudus adalah tujuan dari kehadiran Roh di dalam kita.

1. Membawa kita Kepada Keselamatan
a. Ia Memberikan Keyakinan
(Yoh 16:8-11) Suatu aspek yang penting dari pekerjaan Roh Kudus adalah meyakinkan orang-orang yang belum bertobat mengenai dosa, kebenaran dan penghakiman. Tanpa karya Roh Kudus mengenai penghukuman, kita akan tetap tidak peduli mengenai keadaan kita yang penuh dosa dan terhilang. Ia membuat kita waspada terhadap dosa, betapa kita telah jauh lebih rendah dari standar kebenaran dan penghukuman yang dahsyat yang menanti setiap pendosa.

b. Ia Menghasilkan Pertobatan Dan Kelahiran Kembali
Kelahiran kembali berarti kelahiran ulang, renovasi rohani dan pemulihan.
"Bukan karena pekerjaan baik yang telah kita lakukan, tetapi menurut kemurahan Dia yang menyelamatkan kita, dengan pembasuhan kelahiran kembali dan pembaharuan oleh Roh Kudus" (Tit 3:5).
"Dan engkau telah dihidupkan-Nya dari kematian karena pelanggaran dan dosa" (Ef 2:1).
"Rohlah yang memberikan hidup" (Yoh 6:36).

c. Ia membebaskan kita dari Kuasa Dosa dan Kematian, sehingga kita menjadi Kudus.
"Karena hukum Roh kehidupan di dalam Yesus Kristus telah membebaskan aku dari hukum dosa dan kematian" (Rm 8:12).
"Dan Rohlah yang memberikan kesaksian, karena Roh itu adalah kebenaran" (I Yoh 5:6).
"Karena ada tiga hal yang memberikan kesaksian ... Roh, dan air, dan darah; dan ketiganya adalah satu" (I Yoh 5:8).

2. Memberikan kita Kuasa Untuk Hidup Yang Kudus
a. Ia Memimpin kita Kepada Kebenaran.
"Tetapi apabila Ia datang yaitu Roh kebenaran; Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarkan-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya" (Yoh 16:13).

b. Ia Mengajarkan Kepada kita Segala Sesuatu.
"Tetapi Penghibur itu, yaitu Roh Kudus, yang dikirimkan oleh Bapa di dalam NamaKu, Ia akan mengajarkan kepadamu segala sesuatu, dan mengingatkanmu akan segala sesuatu yang telah diucapkan-Nya kepadamu" (Yoh 14:26).
"Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya, karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain, tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu - dan pengajaran-Nya itu benar, tidak berdusta - dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia" (I Yoh 2:27).

c. Ia Memberikan Hidup Kepada Tubuh Fisik kita.
"Tetapi jika Roh-Nya yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati tinggal didalammu, Ia yang telah membangkitkan Kristus dari kematian akan memberikan hidup kekal kepada tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang tinggal didalammu" (Rm 8:11).
Perkataan "fana" artinya "terikat kepada kematian" dan hal ini menunjuk kepada tubuh fisik kita. Roh memberikan kehidupan. Oleh karena itu janji kitab Suci adalah: Ketika Roh diam di dalam kita, Ia akan memberikan kehidupan, kekuatan, kesehatan dan tenaga kepada tubuh kita. Hidup di dalam Roh adalah latihan untuk meningkatkan kesehatan. Hal ini akan meningkatkan kekuatan fisik kita dan rentang kehidupan kita.

d. Ia Memberikan Kepada kita Kuasa Untuk Melayani.
"Tetapi engkau akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atasmu, dan engkau akan menjadi saksiKu ..." (Kis 1:8).
Yesus menggunakan kata Yunani "dunamis" (diterjemahkan "kuasa"), yang darinya kita mendapatkan kata "dinamo". Sebuah dinamo adalah sebuah mesin yang secara terus menerus dan teratur memberikan tenaga/kuasa.
Dengan demikian kuasa Roh di dalam kita menghasilkan kuasa yang membuat kita sanggup menjadi saksi-saksi bagi Kristus. Tidak hanya kita sanggup bersaksi tentang Yesus, tetapi sesungguhnya kita menjadi kesaksian bagi Dia.

e. Ia Membuat Doa-Doa kita Berkuasa.
"Berdoalah di dalam Roh Kudus" (Yud 20).
"Dalam segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam Roh” (Ef 6:18).
"Dengan cara yang sama, Roh membantu kita di dalam kelemahan-kelemahan kita. Kita tidak tahu apa yang harus kita doakan, tetapi Roh Sendirilah yang berdoa bagi kita dengan keluhan dan kata-kata yang tidak dapat dinyatakan. Dan Ia yang menyelidiki hati kita mengetahui apa yang dipikirkan oleh Roh berdoa bagi orang-orang kudus sesuai kehendak Allah" (Rm 8:26,27).

f. Ia Memberikan Inspirasi Doa dan Penyembahan Kepada Allah.
"Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara dalam bahasa-bahasa kami mengenai pekerjaan-pekerjaan Allah yang luar biasa" (Kis 2:11).
"Karena kami mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah" (Kis 10:46).
"Kami yang menyembah Allah; oleh Roh Allah" (Flp 3:3)
"Biarlah engkau dipenuhi oleh Roh; berbicara satu dengan yang lain di dalam mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Ef 5:18,19).
"Allah itu adalah Roh: dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah-Nya di dalam roh dan kebenaran" (Yoh 4:24).

g. Ia Menghasilkan Buah Roh di Dalam Hidup Orang Percaya.
"Tetapi buah Roh adalah kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan tidak ada hukum yang menentang hal hal semacam ini" (Gal 5:22,23)
Buah Roh tidak dapat dihasilkan oleh manusia alami - tidak peduli bagaimana beradab dan berpendidikan dia. Sifat Allah nampak di dalam kita, hanya jika Allah Roh Kudus hidup di dalam kita yang percaya.


B. Menerima Roh Kudus

1. Kita Harus Menerima Kristus Sebagai Juru selamat.
Kualifikasi pertama yang penting menjadi calon orang yang menerima baptisan roh adalah kita harus menerima Kristus Yesus sebagai Juru Selamat kita. Jika kita adalah anak Allah, maka kita menerima karunia Roh Kudus.

2. Kita Harus Menginginkan-Nya
Syarat kedua adalah kita harus benar - benar menginginkan berkat ini. Yesus menyatakan dengan cara ini: "Barang Siapa HAUS biarlah ia datang kepadaku dan minum" (Yoh 7:37). Apakah kita haus akan Air Kehidupan? Jika demikian, kita boleh datang kepada Yesus dan minum. Sederhana sekali.
Ingatlah bahwa kita tidak perlu bekerja untuk mendapatkan berkat ini, Karena jika demikian, hal ini tidak lagi disebut "Karunia" dari Roh Kudus (Kis 2:38). Kita tidak pernah dapat bekerja atau berjasa untuk mendapatkan berkat yang indah ini, kita pun tidak harus melakukannya. Ini adalah milik kita sebagai hadiah cuma-cuma.

3. Empat Perkataan Sederhana
Saya ingin menyampaikan empat kata kecil yang sederhana yang akan memampukan kita untuk menerima berkat yang berharga ini.
Kata-kata itu adalah MENINGGALKAN, SANTAI, MENERIMA, dan MEMBERIKAN RESPON. Marilah kita memeriksa bersama-sama.
a. Meninggalkan. Paulus menulis kepada para petobat di kota Korintus: "Engkau telah meninggalkan hal -hal yang tersembunyi yang memalukan..." (II Kor 4:2).
Kata meninggalkan berasal dari kata Yunani apeipomen, berarti" memungkiri, memisahkan dan menyimpang secara total dari".
"Tetapi kita meninggalkan hal-hal tersembunyi [rahasia yang terpendam, pribadi, dari dalam]..."
"Tetapi kita telah meninggalkan hal-hal tersembunyi yang tidak jujur [memalukan atau menjijikan] ...."

Dalam keterangan tersebut diatas, penting untuk meyakinkan dari hal apa kita benar-benar telah bertobat (berbalik) dari semua dosa yang diketahui - khususnya dosa yang melibatkan penyembahan berhala, ilmu sihir, ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat dan sejenisnya.
Alkitab berkata Allah telah memberikan "... Roh Kudus ... kepada mereka yang mentaati Dia" (Kis 5:32).
Allah memerintahkan untuk meninggalkan dan terpisah benar-benar dari hal-hal yang tersembunyi, rahasia, tidak jujur, memalukan ketika kita meminta Roh-Nya yang KUDUS.

"Banyak orang percaya yang mempraktekkan ilmu sihir mengakui perbuatan mereka, dan mengambil semua buku-buku mantera dan ilmu memikat dan membakarnya dihadapan semua orang" (Kis 19:18-19). Ini adalah langkah penting pertama.
Ucapkan doa ini kepada Tuhan:"Tuhan, aku meninggalkan [sebutkan segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita yang telah kita lakukan] ilmu sihir, agama kepercayaan nenek moyang, penyembahan berhala, ramalan nasib (peramal), ilmu memikat, jimat dan sejenisnya".

b. Santai. Begitu sering orang menjadi tegang ketika tiba pada saat menerima Roh. Tidak perlu demikian. Hal ini malahan akan menghalangi kita dan tidak membantu kita.
Pertama-tama, oleh karena itu, biarlah saya menguatkan kita untuk menjadi tenang. Tenang secara fisik, hal ini akan membantu kita untuk tenang secara rohani dan emosionil.

Mengapa tidak duduk di suatu tempat dengan nyaman. Para murid sedang duduk pada hari Pentakosta (Kis 2:2). Maka ini adalah sikap Alkitabiah yang baik untuk menerima Roh. Duduk dan santai. Kita berada di tangan yang baik - tangan Yesus. Ia adalah Pembaptis Roh Kudus.

c. Menerima. Sekarang ini adalah waktu yang baik untuk meminta Yesus membaptis kita di dalam Roh. Alkitab berkata, "… Bapamu yang di Surga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya" (Luk 11:13).

Mintalah dengan sederhana, dengan tenang dan beriman. Kita tidak perlu berteriak dan merintih. Tetapi beberapa orang mengembangkan hal ini sebagai suatu kebiasaan rohani. Yesus berada dipihak kita. Ia akan membaptis kita di dalam Roh Kudus jika kita tenang dan membiarkan Dia untuk melakukannya. Ia dapat mendengar doa kita. Ketika kita dengan tenang telah meminta Dia untuk memenuhi kita dengan Roh, dengan iman kita harus percaya bahwa Ia telah menjawab doa kita dan MENERIMA ROH DENGAN IMAN.
Ingatlah bahwa terjemahan kata roh dalam bahasa Yunaninya adalah sama dengan nafas. Mengapa tidak sekedar membuka mulut kita, mengambil nafas dalam-dalam, dan bernafas di dalam Roh Kudus ?
Inilah yang dimaksud oleh Yesus sebagai "minum" di dalam Roh. Seperti kita membuka mulut kita untuk minum air, kitapun dapat membuka mulut kita untuk minum di dalam Roh. Buka mulut kita dan mulai menghirup udara.

Ketika kita melakukan hal ini, percayalah bahwa Roh Kudus masuk ke dalam hidup kita dengan cara yang baru. Lakukan hal ini dengan iman. "Apapun juga yang kau minta, ketika engkau berdoa, percayalah bahwa engkau telah menerimanya, maka engkau akan mendapatkannya" (Mrk 11:24). Kita melakukannya dengan iman.
Ingatlah, hal ini bukanlah masalah perasaan. Kita mungkin tidak merasakan respon emosionil apapun. Hal ini adalah pengalaman rohani. Mungkin disertai atau tidak oleh perasaan. Jika ada, tenang dan nikmatilah. Jika tidak ada, jangan kuatir tentang hal ini. Emosi merupakan hal yang sangat tidak menentu dan tidak bisa dipercaya.

Hal yang penting bukanlah apa yang kita rasakan. Tetapi apa yang kita percayai. Percayalah bahwa kita telah menerima Roh. Ini adalah langkah pertama. Kemudian, "hiruplah" Roh Kudus.
Ketika kita melakukan hal ini, mulailah untuk memberikan pengucapan syukur yang penuh suka cita dan memuji Tuhan karena telah memenuhi kita dengan Roh. Biarlah hati kita mulai menjangkau Allah dengan puji-pujian, dan terus minum Roh semakin mendalam.

d. Respon. Sekarang kita sampai pada langkah ke empat respon kita terhadap Roh yang sekarang mulai memenuhi seluruh keberadaan kita.
Setelah kita menghirup, kita harus mulai menghembuskannya. Kita bernafas di dalam Roh; sekarang kita harus mulai mengucapkan puji-pujian kepada Tuhan di dalam iman atas berkat-Nya. Ketika kita melakukan hal ini, jangan berbicara dalam bahasa kita sendiri. Pujilah Tuhan, tetapi percayalah bahwa Roh Kudus akan memampukan kita untuk melakukannya di dalam bahasa yang baru yang Roh itu akan berikan kepada kita.

Alkitab berkata: "Mereka mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan Roh kepada mereka" (Kis 2:4). Perhatikan pertama-tama: "Mereka … mulai berbicara …" MEREKA yang melakukan pembicaraan. Ini adalah bagian kita. Sebelumnya adalah suara mereka, nada vokal mereka, bibir dan mulut MEREKA sendiri yang dipakai. Perhatikan yang kedua: "Roh memberikan kepada mereka kata-kata untuk diucapkan". Itu adalah bagian Roh. Ketika Roh melakukan bagian-Nya, kita harus memberikan RESPON dengan melakukan bagian kita.
Berbicara di dalam bahasa-bahasa roh adalah suatu mujizat. Kata-kata itu diberikan kepada kita secara supranatural oleh Roh. Hal ini tidak berarti sulit untuk dilakukan. Hal ini hanya berarti bahwa kita harus bekerja sama dengan Tuhan, dan mengucapkan apa yang diberikan oleh Roh untuk diucapkan.

Hal ini digambarkan dengan baik sekali dengan kisah Petrus berjalan diatas air. (Mat 14:29). Yesus memanggil Petrus: "Datanglah!" dan kemudian kita membaca: "Dan ketika Petrus turun dari perahu, ia berjalan di atas air ke arah Yesus".

Ketika Petrus berjalan diatas air ia tidak sadar sedang melakukan hal-hal yang supranatural. Ia berjalan seolah-olah di atas tanah yang padat saja. Mujizatnya adalah ia tidak tenggelam!
Hal ini sama dengan ketika kita mulai berbicara didalam bahasa-bahasa roh. Sama seperti Petrus memakai kaki dan otot-ototnya untuk berjalan, kita memakai lidah dan bibir kita dengan cara yang sama ketika kita berbicara. Mujizat ini tidak terjadi dalam tindakan fisik kita berbicara. Mujizat adalah didalam bahasa yang diberikan kepada kita untuk kita ucapkan. Dengan kata lain, hal ini bukanlah BAGAIMANA kita berbicara, tetapi APA yang kita ucapkan, itulah mujizat.

Berbicara adalah suatu tindakan alami, sebagaimana halnya dengan berjalan. Ketika kita mengucapkan kata-kata di dalam bahasa lain yang diberikan, bagian fisiknya sama alaminya dengan ketika kita menggunakan kuasa kita untuk berbicara. Mujizat terjadi ketika Roh Kudus memberikan kepada kita kata-kata untuk berbicara didalam bahasa yang kita tidak pernah pelajari dan mungkin tidak pernah kita dengar sebelumnya. Saya harus menekankan masalah mengenai kesenangan berbicara di dalam bahasa-bahasa roh. Ketika anak-anak menerima pengajaran ini, mereka melakukannya dengan mudah. Tetapi banyak orang tua mengalami masalah dengan hal ini. Mereka menjadikannya sukar bagi diri mereka sendiri. Mereka percaya bahwa terlalu sulit bagi mereka untuk melakukannya. Beberapa orang merasa tegang dan bukannya merasa rileks.

Banyak orang begitu bersungguh-sungguh dengan keinginan mereka bahwa hal ini bukanlah dari diri mereka sendiri tetapi dari Allah. Kitalah yang berbicara, tetapi Roh yang memberikan kata-katanya. Jangan duduk seperti kayu ukiran, menunggu Allah untuk mengambil nada vokal kita dan berbicara melalui bibir kita. Lakukan bagian kita. Perhatikan kembali Kis 2:4 "Mereka" (para murid) adalah subyek bagi kalimat tersebut. Oleh karena itu semua muridlah yang kemudian dipenuhi oleh Roh Kudus, dan mereka (para murid) yang mulai berbicara dengan bahasa-bahasa yang lain, seperti yang Roh berikan kepada mereka. "Mereka mulai berbicara".

Ketika kita mulai berbicara di dalam bahasa-bahasa roh. KITALAH yang memulainya. KITA mengucapkan kata-katanya. Tetapi Roh Kudus akan memberikannya kepada kita. Roh Kudus akan melengkapi kita dengan suara, kata-kata, frasa-frasa di dalam pikiran kita.
Hal ini akan kedengaran aneh bagi kita. Ini adalah bahasa yang kita tidak pernah dengar sebelumnya sangat mungkin bahasa malaikat atau bahasa Surga yang kedengaran berbeda dari bahasa-bahasa duniawi yang pernah kita dengar.
Ketika Roh memberikan kepada kita kata-kata ini di dalam pikiran kita, ucapkan. Ucapkan dengan berani. Jangan takut. Pada mulanya mungkin kita hanya mempunyai satu atau dua kata. Kita mungkin mendapati berulang kali mengucapkan kata-kata yang sama.

Lakukan saja itu. Kita seperti seorang bayi yang sedang belajar untuk berbicara bahasa Surga yang diberikan oleh Bapa kita di Surga. Bahkan Nabi Yesaya menjelaskan proses ini sebagai: "Karena ia berbicara dengan bibir yang tergagap dan bahasa yang lain..." (Yes 28:11). Mungkin kita mulai dengan tergagap tetapi pada akhirnya akan semakin banyak kata-kata yang keluar. Kita akan berbicara lebih baik jika kita lebih lama berlatih, sebagai mana halnya seorang anak kecil.
Ketika kita mengucapkannya dengan berani di dalam iman, Roh Kudus akan meningkatkan perbendaharaan kata kita. Aliran kata-kata akan semakin bertambah sampai sungai mulai mengalir keluar dari diri kita yang terdalam (Yoh 7:38). Tentukan, oleh karena itu, bahwa ketika kita mulai bernafas di dalam Roh Kudus, kita akan mengikutinya dengan mengucapkan pujian kepada Tuhan.

Tentukan untuk melakukan hal ini dengan suara kita sendiri, tetapi bukan dengan bahasa kita sendiri. Berharaplah Roh Kudus akan memberikan kepada kita lidah yang baru pada saat itu juga. Kemudian, dengan iman, mulai mengucapkan bahasa-bahasa yang baru.
Ucapkan dengan keras apapun yang Roh taruh di dalam pikiran kita. Kita mungkin merasakan bibir kita mulai bergetar dan merasakan bahwa mulut kita akan penuh dengan suara-suara asing. Ucapkan dengan keras. Sekali kita mengucapkannya, teruskan.

Jangan berhenti. Biarkan terus mengalir. Semakin banyak yang mengalir, kita akan merasa semakin lepas. Jangan kuatir apapun pula bunyinya; itu adalah urusan Roh Kudus. Ia akan memberikan kepada kita bahasa yang khusus yang Ia inginkan untuk kita punyai. Kemudian, Ia akan memberikan kepada kita bahasa-bahasa yang lain - karena ini adalah Karunia-karunia Bahasa roh (dalam bentuk jamak - berarti lebih dari satu). Ketika kita mulai melatih karunia-karunia, kita akan pergi dari satu bahasa ke bahasa yang lain, karena ada bermacam-macam karunia bahasa roh yang berbeda-beda (I Kor 12:10).

Sekali kita berbicara di dalam bahasa-bahasa yang lain, kita dapat menggunakan karunia itu kapanpun kita mengharapkannya. Hal ini bergantung pada keputusan dan inisiatif kita. Paulus berkata: "Jadi apakah yang harus kubuat ? AKU AKAN berdoa dengan Roh dan AKU AKAN berdoa dengan pengertian juga" (I Kor 14:15).
Apakah dengan pengertian atau dengan Roh, kita berkata-kata ketika KITA INGIN.

Latihlah kemampuan ini setiap hari dan beberapa kali setiap hari. Kapanpun kita melakukan, hal ini adakan menguatkan dan memberkati kita, karena Paulus berkata: "Mereka yang berbicara di dalam bahasa lidah membangun diri mereka sendiri..." (I Kor 14:4). Kita membangun diri kita sendiri secara rohani setiap kali kita berkata-kata dan berdoa di dalam bahasa yang baru.

Ini adalah satu Karunia Roh yang membangun orang yang menggunakannya. Semua manifestasi dari Roh adalah untuk membangun (memperbaiki) yang lain. Ia memampukan kita untuk "membangun diri kita di dalam iman kita yang paling kudus" (Yudas 20).


C. Mengapa Berbicara Di Dalam Bahasa Roh

Apakah tujuan atau keuntungan berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti seorangpun?
Berikut ini adalah daftar singkat dari beberapa keuntungan dengan Allah di dalam bahasa yang diberikan oleh Roh.
1. Merupakan Peristiwa Awal Yang Alkitabiah Yang Terus Menerus Terjadi Di Dalam Baptisan Roh Kudus.
"Dan mereka semua mulai berbicara dengan bahasa roh, seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka" (Kis 2:4).
"Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa roh dan memuliakan Allah" (Kis 10:46).
"Roh Kudus turun keatas mereka, dan mereka berbicara dengan bahasa roh dan bernubuat" (Kis 19:46).

2. Adalah Kehendak Allah Bagi kita.
Tuhan berkata (melalui Paulus): "Aku ingin supaya kamu semua berbicara dengan bahasa roh" (I Kor 14:5). Paulus juga berkata: "Aku bersyukur kepada Tuhan, Aku berbicara dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua" (I Kor 14:18).

Perhatikan penekanan yang karib ini: "Aku bersyukur kepada AllahKU..." Berbicara kepada Allah di dalam bahasa-bahasa dari Roh meningkatkan dan menguatkan kewaspadaan hubungan dan persekutuan pribadi yang karib dari seseorang dengan Allah. Paulus bersyukur kepada Allah atas:
KEMAMPUAN untuk berbicara di dalam bahasa roh, karena hal ini hanya bisa diberikan oleh Allah, melalui Roh-Nya.
HAK ISTIMEWA dari berbicara rahasia yang akrab dan suci semacam ini (I Kor 14:2).
TERSEDIANYA berkat yang kaya ini, yang kapan pun, dimana pun, dalam situasi apa pun, memampukan seseorang untuk bersekutu dengan akrab dengan Allah. Kita boleh berdoa, menyanyi dan bersyukur, memberkati Allah di dalam Roh. Dengan demikian saya menjadi tenang, disegarkan dan dibangun oleh latihan rohani ini (I Kor 14:14).

3. Merupakan Alat Terapi Mengenai Pembersihan Dan Pelepasan.
Di dalam Rm 8:26, Paulus mengatakan kepada kita bahwa salah satu kelemahan manusiawi kita adalah kita tidak selalu tahu bagaimana seharusnya kita berdoa. Kadang-kadang kita sadar bahwa kita membutuhkan bantuan dan bimbingan, tetapi kita tidak mengerti apa yang sesungguhnya salah dan bagaimana berdoa. Tetapi Roh menolong kita. Ia menyelidiki hati kita, dan menemukan di manakah kita dan apa yang keliru. Ia juga tahu apa yang "Roh pikirkan" kehendak Allah bagi kita.

Ia kemudian mulai berdoa bagi kita "sesuai dengan kehendak Allah," hal ini membuat kita menjadi harmonis dengan kehendak itu. Ia berdoa dengan keras untuk mengusir pikiran-pikiran yang kompleks, menghambat, dan negatif yang merintangi kita; dan Ia mendoakan bagi kita hal-hal mengenai tujuan Allah bagi hidup kita yang positif, berkuasa dan menguntungkan. Doa semacam ini adalah salah satu alat yang paling berkuasa untuk "memperbaharui roh di dalam pikiran kita."

4. Adalah Sumber Pembangunan Pribadi.
"Ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak dikenal membangun dirinya sendiri" (I Kor 14:4). Berasal dari kata "memperbaiki" kita mendapatkan kata "bangunan besar," atau bangunan. Oleh karena itu, memperbaiki berarti "membangun."

Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa roh, walaupun kata-kata itu mungkin adalah suatu misteri bagi intelektual manusia, kita sedang membangun diri kita sendiri secara rohani. Kita bertumbuh sedikit lebih kuat setiap kali kita melatih pelayanan ini.

5. Adalah Suatu Dunia Persekutuan Rohani Yang Akrab Dengan Allah.
"Karena ia yang berbicara di dalam bahasa-bahasa yang tidak di kenal tidak berbicara kepada manusia, tetapi kepada Allah: karena tak seorangpun yang mengerti dia; di dalam roh ia mengucapkan hal-hal rahasia" (I Kor 14:2). Tujuan utama dari latihan rohani dengan berbicara bahasa roh adalah kita tidak berbicara kepada manusia tetapi kepada Allah.

Bersekutu dengan Allah dengan cara seperti ini, kita dibebaskan dari keterbatasan dan pelarangan oleh pikiran kita yang terbatas. Kita tidak dibatasi untuk mengucapkan hanya hal-hal yang telah kita pelajari dengan intelektual kita.

kita dilepaskan untuk mengucapkan hal-hal yang dalam, yang tetap merupakan misteri bagi pikiran kita yang terbatas. Inilah kedalaman persekutuan seperti yang diucapkan Daud, "Dari kedalaman" (Mzm 42:7). Kedalaman manusia rohani kita bersekutu dengan kedalaman keberadaan Allah dan demikian sebaliknya.

6. Selalu Menyadarkan kita Mengenai Roh Kudus Yang Ada Di Dalam kita.
Kapanpun kita berbicara di dalam bahasa roh, kita seketika itu juga waspada akan gerakan dan aktifitas Roh Kudus di dalam kita. Kewaspadaan kita yang paling akrab akan Roh di dalam kita ditingkatkan ketika kita bersekutu dengan Allah di dalam kata-kata yang Roh ucapkan melalui kita. Kita adalah saluran penghubung atau kendaraan yang Roh pakai untuk membawa penyembahan dan pujian kepada Bapa.

7. Membantu kita Untuk Belajar Mempercayai Allah Secara Total.
Perkembangan hidup di dalam Roh adalah suatu perjalanan dengan iman. Setiap pernyataan di dalam bahasa-bahasa roh adalah suatu tindakan iman. Ketika Allah mulai membawa kita dari kerajaan pembangunan pribadi ke dunia pembangunan Tubuh (I Kor 14:6), setiap fase yang baru adalah sebuah langkah iman yang segar.

8. Merupakan Pelepasan Emosi Yang Positif.
Baptisan di dalam Roh bukanlah suatu pengalaman emosionil; melainkan merupakan masalah rohani. Meskipun demikian, dengan jelas sekali emosi kita memberikan respon kepada pengalaman ini dan terlibat di dalamnya. Emosi kita berulang kali diatur oleh Roh dan memberikan ekspresi kepada dorongan Roh. Ini bukanlah hal yang berbahaya atau negatif. Sebaliknya, ini adalah pemberian yang sehat dan menguntungkan.

Banyak orang Kristen berusaha untuk menyangkal atau menekan emosi adalah sesuatu yang jahat dan penuh dosa. Tidak demikian halnya. Kita adalah makhluk yang beremosi. Allah menjadikan kita demikian. Agar supaya kita dapat berfungsi dengan lengkap, haruslah ada ekspresi emosi dari waktu ke waktu.

Ketika ekspresi itu dibujuk dan dikuatkan oleh Roh di dalam kita, kita dapat yakin bahwa ini adalah ekspresi emosi yang paling sehat dan terbaik yang mungkin terjadi. Hal ini akan membersihkan dan melepaskan kita. Mengekspresikan emosi akan menguatkan dan membangun. Jangan takut. Berikan kesempatan untuk mengekspresikannya. Kita akan menjadi lebih sehat dan lebih berbahagia dengan latihan semacam ini.

9. Merupakan Kesempatan Untuk "Bersyukur" Kepada Allah Yang Layak Untuk Diterima.
Pernahkan kita merasakan tidak mampu untuk menyatakan ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan dengan cara yang paling tepat? Apakah kata-kata kita tampaknya terlalu lemah untuk menyatakan segala pujian syukur yang kita rasakan dari dalam? Jika demikian inilah cara untuk memenuhinya.

Paulus berkata kita dapat "bersyukur dengan baik" (I Kor 14:17) dengan mengucapkan ucapan syukur kita kepada Allah oleh Roh, di dalam bahasa yang diberikan-Nya. Bersyukur dengan cara ini, memakai karunia-karunia roh, adalah yang paling tepat bagi segala sesuatu yang dapat manusia pikirkan atau katakan. Hal ini merobohkan keterbatasan kita dan melayani Allah di dalam Roh (Yoh 4:24).

10. Memampukan Seseorang Untuk Berdoa "Di Dalam Roh".
"Jadi apa yang harus kulakukan? Aku akan berdoa dengan Roh dan aku akan berdoa dengan pengertian juga" (I Kor 14:5).
"Tetapi Roh sendiri yang berdoa bagi kita dengan keluhan-keluhan yang tidak dapat dinyatakan. Dan Ia yang menyelidiki hati mengetahui apa yang ada di dalam pikiran Roh, karena Ia berdoa bagi orang-orang kudus menurut kehendak Allah" (Rm 8:26,27).
"Tetapi engkau, Saudara-saudara terkasih, bangunlah dirimu sendiri di atas imanmu yang paling suci, berdoalah di dalam Roh Kudus" (Yud 20).

11. Sumber Tempat Perhentian Dan Penyegaran.
"Karena dengan bibir yang gagap dan bahasa yang lain ia akan berbicara kepada umat ini. Ia berbicara kepada mereka, Inilah tempat perhentian di mana orang-orang yang lelah dapat beristirahat; dan inilah tempat penyegaran" (Yes 28:11,12).
Bersekutu dengan Allah di dalam bahasa roh adalah suatu pengalaman yang paling tenang dan menyegarkan. Tubuh dan pikiran dapat bersantai secara total. Kita tidak perlu berpikir apa yang harus diucapkan berikutnya atau bagaimana mengucapkannya. Roh mengalir melalui kita dalam persekutuan yang sempurna dengan Bapa, dan kita menerima keuntungan dari persekutuan yang indah itu. Merupakan obat penguat bagi roh, jiwa dan tubuh.

12. Suatu Pelayanan Pujian Dan Penyembahan Kepada Allah.
"...Kami sungguh-sungguh mendengar mereka berbicara di dalam bahasa-bahasa kita tentang PEKERJAAN-PEKERJAAN ALLAH YANG INDAH" (Kis 2:11).
"Karena mereka mendengar mereka berbicara dalam bahasa lidah DAN MEMULIAKAN ALLAH" (Kis 10:46).
"Berbicaralah kepada satu dengan yang lain di dalam Mazmur dan pujian dan lagu-lagu rohani, [lagu-lagu yang diberikan oleh Roh], menyanyi dan membuat melodi di dalam hatimu kepada Tuhan" (Ef 5:19).
Seringkali, ketika kita berbicara dengan bahasa roh, Roh sedang menyembah, memuji dan memuliakan Allah. Roh Kudus memuliakan pekerjaan-pekerjaan Allah yang indah melalui kita. Sungguh merupakan hak istimewa dan suka cita bahwa Ia memakai bibir kita untuk mengucapkan puji-pujian semacam ini kepada Allah!

13. Termasuk Menyanyi Di Dalam Roh
"Aku akan menyanyi dengan Roh, dan aku akan menyanyi dengan pengertian juga" (I Kor 14:15). "...Lagu-lagu rohani, nyanyian dan membuat melodi di dalam hati kita bagi Tuhan" (Ef 5:19; lihat juga Kol 3:16).

14. Suatu Alat Alkitabiah Mengenai Mempertahankan Kepenuhan Roh.
"Tetapi dipenuhilah oleh Roh; Berbicaralah satu dengan yang lain di dalam Mazmur dan pujian dan lagu-lagu rohani" (Ef 5:18,19). Melayani Allah dengan bahasa-bahasa yg lain adalah suatu alat yang sah untuk menjaga hidup ini tetap penuh Roh. Oleh karena itu kita harus melakukannya berulang kali setiap hari.

15. Dengan Penafsiran, Bahasa Roh Akan Membangun Yang Lain.
"Sebab orang yang bernubuat lebih berharga daripada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga jemaat dapat dibangun” (I Kor 14:5b).

Bahasa kita secara pribadi dan bahasa ibadah kita atau bahasa doa membangun orang yang mengucapkannya. Tetapi, bahasa ini boleh menjadi berkat bagi yang lain juga jika ditafsirkan bagi mereka. Jadi orang yang berbicara di dalam bahasa roh harus berdoa juga supaya ia dapat menafsirkan, supaya orang-orang percaya yang lain dibangun juga (I Kor 14:12,13).

16. Suatu Kunci Membawa Pikiran Kristus Atas Pikiran kita (Yak 1:26, 3:1a)
Yakobus mengajarkan bahwa lidah adalah "pusat kendali" manusia. Seperti halnya dengan kemudi kapal dan kekang dimulut kuda (Yak 1:26, 3:1-18). Ketika kita menawarkan pusat kendali kita kepada Roh Kudus, Ia mulai membawa percakapan kita di bawah kendali Kristus.

Penyerahan kita kepada Roh Kudus di dalam karunia-karunia bahasa roh adalah suatu pelepasan air kehidupan yang manis, Firman Allah. Dengan memakai karunia ini secara teratur setiap hari, kita akan menemukan kekuatan untuk menolak percakapan yang negatif dan kritis yaitu apa yang oleh Yakobus disebut sebagai "air yang pahit" (Yak 3:11).

Inilah cara untuk menghasilkan pikiran Kristus di dalam kita, sehingga kita hanya mengucapkan hal-hal yang berguna untuk membangun diri kita dan pendengaran kita (Ef 4:29). Berbicara di dalam bahasa-bahasa lidah memurnikan dan memperbaharui pikiran kita, yang adalah sumber percakapan dan cara hidup kita.